Liputan6.com, Jakarta- Di tengah wabah virus corona baru (COVID-19), muncul kabar yang mengklaim COVID-19 bisa menular lewat kentut.
Kabar tersebut merupakan foto ilustrasi yang di dalamnya terdapat keterangan "Dokter Klaim Virus Corona COVID-19 Menular Lewat Kentut".
Foto ilustrasi tersebut diunggah akun Facebook Mendan Talk, pada 19 April 2020.
Advertisement
Benarkah COVID-19 bisa menular lewat kentut? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim COVID-19 bisa menular lewat kentut, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'penularan virus corona lewat kentut'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Dokter Australia Klaim COVID-19 Bisa Menular Lewat Kentut, Ini Tanggapan Pakar" yang dimuat situs liputan6.com, pada 21 April 2020.
Dalam situs tersebut, pakar kesehatan Sarah Jarvis dari Patienaccess.co meragukan klaim virus corona bisa menular lewat kentut. Sangat kecil kemungkinan seseorang tertular virus corona lewat kentut.
Seseorang lebih mungkin terkena saat kontak dekat dengan orang yang batuk atau bersin, atau memegang permukaan yang sudah ada droplet (dari orang terinfeksi).
Dalam artikel berjudul "Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public: Myth busters" yang dimuat situs who.int menyatakan, virus corona baru adalah virus yang menyebar terutama melalui droplet yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung.
Pada artikel berjudul "WHO Tegaskan Corona COVID-19 Tak Menular Lewat Udara, Ini Penjelasannya" yang dimuat situs liputan6.com, WHO memberi penjelasan bahwa jalur penyebaran utama dari Virus Corona adalah melalui droplets (tetesan) yang disebarkan ketika seseorang batuk, bersin, maupun bicara.
"Droplets ini terlalu berat untuk bertahan di udara. Mereka dengan cepat jatuh ke lantai maupun permukaan," tegas WHO.
Dalam penjelasannya, seseorang bisa terinfeksi ketika ia menghirup udara saat berada sejauh 1 meter dengan orang yang positif COVID-19, atau menyentuh permukaan benda lalu kemudian menyentuh bagian wajah seperti mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Dalam artikel "Can the coronavirus be spread through farts?" yang dimuat situs nypost.com, pada 20 April 2020, dugaan tersebut diungkap dua dokter Australia dalam podcast 'Coronacast' yang ditayangkan di Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Pembawa acaranya Dr. Norman Swan mengatakan, terkait partikel kotoran manusia dalam kentut yang berpotensi menyebarkan COVID-19.
Untungnya, kata dia, manusia selalu menutupinya. Dengan mengenakan celana dalam dan pakaian lain.
Sementara, ahli kedaruratan Australia Dr. Andy Tagg mengatakan ada kemungkinan soal penularan melalui kentut. Apalagi, para ilmuwan telah mengkonfirmasi bahwa penularan dari fecal-oral bisa terjadi.
Namun, Tagg mengatakan, belum ada penelitian ilmiah yang sampai pada kesimpulan yang kuat tentang bahaya COVID-19 dari kentut.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Klaim COVID-19 bisa menular lewat kentut belum terbukti secara ilmiah.
WHO menyatakan, penyebaran utama dari Virus Corona adalah melalui droplets (tetesan) yang disebarkan ketika seseorang batuk, bersin, maupun bicara.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement