Cek Fakta: Tidak Benar Foto Wanita Tanpa Hijab Ini Adalah Putri Raja Salman

Beredar foto wanita yang diklaim sebagai putri dari Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Jun 2020, 15:02 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2020, 14:58 WIB
Gambar Tangkapan Layar Foto Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi
Gambar Tangkapan Layar Foto Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi

Liputan6.com, Jakarta - Foto seorang wanita yang diklaim sebagai putri Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud beredar di media sosial. Foto tersebut diunggah oleh akun Facebook Muhammad Bahrun Najach pada 9 Juni 2020.

Dalam gambar tersebut terdapat narasi berisi bahwa wanita tersebut adalah putri Raja Salman. "Putri Raja Salman tanpa Hijap takseorangpun yg berani mengatakan Dia jauh dari Islam," demikian isi dari narasi tersebut.

Akun Facebook Muhammad Bahrun Najach juga menuliskan narasi dan mempertanyakan siapa wanita dalam gambar tersebut.

"TAU KAH INI PUTRI SIAPA AYO," tulis akun Facebook Muhammad Bahrun Najach.

Konten yang diunggah akun Facebook Muhammad Bahrun Najach telah 168 kali dibagikan dan mendapat 410 komentar warganet.

Penelusuran Fakta

Gambar Tangkapan Layar Penelusuran Gambar dengan Google Reverse Image
Gambar Tangkapan Layar Penelusuran Gambar dengan Google Reverse Image

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto seorang wanita yang diklaim sebagai putri Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. Penelusuran dilakukan dengan menunggah gambar tersebut ke situs Google Reverse Image.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang memuat dan menjelaskan foto serupa. Satu di antaranya artikel berjudul "Beginilah Putri-putri Kerajaan Saudi, Suka Beramal, Ikon Fesyen Dunia Hingga Belanja Rp 200 M Sehari" yang dimuat situs bangka.tribunnews.com pada 3 Maret 2017 silam.

Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs bangka.tribunnews.com

BANGKAPOS.COM - Kerap jadi sorotan, karena dipandang jelita, punya harta melimpah, dan bagai hidup dalam dongeng.

Bagaimana kehidupan putri-putri Arab Saudi ini?

Setelah orangtuanya bercerai, Putri Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi dibesarkan ibu dan kakek-neneknya di Riyadh.

Ia menikah dengan Pangeran Alwaleed Bin Talal, keponakan mantan Raja Arab Saudi, sekaligus saudara tiri Raja Arab Saudi saat ini Salman bin Abdulaziz al-Saud, almarhum Abdullah bin Abdulaziz Al Saud.

Keduanya bercerai pada tahun 2013. Harta melimpah tak membuat Putri Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi sering berleha-leha.

Putri Ameera pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Al Waleed bin Talal yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, seperti mengatasi kemiskinan, edukasi dan pemberdayaan pemuda dan perempuan.

Perempuan kelahiran 1983 ini merupakan lulusan terbaik Universitas New Haven.

Selain terkenal gemar beramal dan membantu orang tidak mampu, Putri Ameerah juga disorot karena kenekatannya memerangi diskriminasi jender.

Ia mendorong kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki, misalnya menentang larangan bagi perempuan untuk menyetir kendaraan di Arab Saudi. Ia juga berjuang agar perempuan di negerinya tak lagi jadi warga kelas dua.

Liputan6.com menemukan artikel yang menjelaskan mengenai Putri Ameerah Al-Taweel. Adalah artikel berjudul "Mengenal Putri Ameerah Al-Taweel, Wanita Arab Saudi yang Dikenal Karena Perjuangkan Kemanusiaan" yang dimuat situs okezone.com pada 1 Oktober 2018 lalu.

Banyak tokoh dunia yang memilih untuk terjun untuk memperjuangkan hak-hak manusia. Salah satunya adalah Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi. Wanita yang juga dikenal sebagai Putri Ameerah Al-Taweel ini namanya meroket di dunia internasional karena aktivitasnya di bidang kemanusiaan. Termasuk memperjuangkan hak-hak perempuan Arab Saudi.

Menurut Culture Trip, dia merupakan salah satu wanita Saudi paling terkenal. Mantan istri keluarga kerajaan Arab Saudi, Pangeran Alwaleed Bin Talal, ini telah bertemu dengan tokoh-tokoh dunia seperti Bill Clinton, Ratu Rania dari Yordania, dan keluarga Kerajaan Inggris. Dia terlibat dalam berbagai macam kegiatan kemanusiaan di seluruh Arab Saudi dan dunia.

Termasuk melakukan perjalanan kemanusiaan ke banyak negara. Dia juga aktif memperjuangkan hak-hak perempuan. Lulusan University of New Haven dengan magna cum laude (lulus dengan banyak pujian) di bidang Administrasi Bisnis ini telah mengunjungi lebih dari 70 negara untuk memahami dan memecahkan masalah akut dunia. Dia berjuang melawan kemiskinan dan dampak bencana.

Dia berpartisipasi dalam organisasi dana amal, mendirikan tempat perlindungan di Afrika Barat untuk memberikan bantuan kepada korban banjir di Pakistan, membuka Pusat Studi Islam di Universitas Cambridge, dan memimpin misi untuk membantu Somalia.

Selain masalah kemanusiaan, Ameerah juga menaruh perhatian lebih pada masalah kesamaan hak. Dikutip National Public Radio, Ameerah yang akan berulang tahun ke-35 pada 6 November mendatang ini sangat vokal menuntut hak-hak perempuan di Arab Saudi. Menurut Savoir Flair , kehadirannya memiliki daya tarik yang kuat bagi orang-orang di seluruh dunia, terutama karena ia telah menggunakan posisi kekuasaannya untuk melawan normanorma sosial dan agama di Timur Tengah (Timteng). Dia membuat dampak yang cukup nyata melalui perannya sebagai Wakil Ketua Dewan Yayasan Alwaleed Philanthropies atau Yayasan Alwaleed bin Talal yang didirikan bersama mantan suaminya.

Di sini dia menggunakan suaranya untuk memperjuangkan hak-hak sipil perempuan, seperti hak untuk mengemudi dan mempertahankan hak asuh atas anak-anak setelah perceraian. Termasuk melobi untuk meningkatkan peluang kerja mereka di ranah publik. Putri Ameerah yang juga menjabat sebagai CEO Time Entertainment agen bakat utama di Arab Saudi berharap dapat menempatkan lebih banyak aktris Saudi dalam peran yang kuat di bidang televisi dan film.

Sementara itu, Chelsea Clinton, Wakil Ketua Clinton Foundation, menyatakan secara terbuka bahwa perjuangan Ameerah atas nama perempuan Saudi telah memberikan kontribusi luar biasa dalam cara berpikir tentang hak-hak perempuan di seluruh dunia.

Di yayasan yang dibangunnya bersama Pangeran Alwaleed, Ameerah ditugasi untuk mengawasi segudang program dukungan. Mulai dari bantuan bencana dan dialog antaragama hingga pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, dia secara pribadi melakukan perjalanan ke Pakistan untuk membantu korban banjir, ke Burkina Faso untuk mendirikan panti asuhan, dan ke Somalia dengan misi bantuan.

Dia menjelaskan dirinya tidak bekerja untuk memberikan bantuan pada masalah besar seperti kemiskinan. Namun, sebaliknya dia bekerja untuk menyelesaikan krisis di akarnya.

“Anda juga perlu mengajari orang bagaimana mengelola keuangan mereka. Alih-alih memberi mereka makan ikan, kita perlu mengajari mereka cara memancing. Itu masalah besar. Kami bermitra dengan orang dan organisasi khusus, tetapi itu harus menjadi solusi jangka panjang dan mendalam untuk masalah besar,” katanya kepada Arabian Business.

Pekerjaan mulianya ini pun diakui pada tahun 2011 saat dirinya menerima Humanitarian Award untuk usahanya di yayasan. Dia juga berada di urutan keempat dalam daftar CEO Timur Tengah “The World’s 100 Most Powerful Arab Women” pada tahun 2012. Masih pada tahun yang sama, dia juga berhasil memenangi “Woman Personality of the Year Award” dari The Middle East Excellence Awards Institute.

Dia pun sempat meminta hampir satu juta pengikutnya di Twitter dan Instagram untuk tetap terlibat dengan berbagai aksi kemanusiaannya. Seperti menyumbang persediaan penting bagi pengungsi Suriah dan ia membawanya sendiri ke kamp di Suriah. Tak heran banyak yang menilai dirinya sebagai wanita mandiri dan jadi panutan.

Ameerah juga terkenal sebagai ikon mode di negaranya. Banyak majalah mode memujinya sebagai tamu dengan pakaian terbaik di pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton beberapa tahun lalu.

Dia diketahui menyukai label premium kelas dunia seperti Chanel, tapi beberapa gaunnya yang konservatif seperti kaftan longline tradisional hingga gaun renda membuatnya kerap kali masuk dalam daftar tokoh berpakaian terbaik. Kesukaannya terhadap barang mewah tidak mengherankan karena saat itu statusnya masih istri dari Pangeran Al-Waleed yang dikenal sebagai ‘Warren Buffett of Saudi Arabia’.

Saking cantiknya, Ameerah pernah diberi penghargaan sebagai wanita paling cantik yang pernah mengunjungi Maladewa. Hal ini langsung diumumkan Maldivesfinest , situs web wisata di Maladewa.

Dikutip Maldives Finest, Ameerah diketahui mengunjungi Maladewa pada Desember 2009, dengan suaminya kala itu Pangeran Al-Waleed. Keduanya terlihat dalam upacara yang diadakan di Istana Presiden Mulee Aage untuk menganugerahkan Order of Distinguished Rule of Izzuddeen kepada Pangeran Alwaleed.

Seperti diketahui, Maladewa telah menjadi hotspot untuk liburan selebriti dari seluruh dunia selama beberapa dekade. Banyak tokoh terkenal yang berlibur ke sana, termasuk kontestan Miss Prancis pada tahun 2011. Namun, kecantikan fisik Putri Ameerah dianggap tidak ada yang menandingi.

Kesimpulan

Foto seorang wanita yang diklaim sebagai putri Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud ternyata tidak benar.

Wanita tersebut adalah Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi mantan istri keluarga kerajaan Arab Saudi, Pangeran Alwaleed Bin Talal

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya