Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Sinovac China Membuat Relawan Menjadi Positif Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin Sinovac China membuat relawan menjadi positif Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Jan 2021, 14:56 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2020, 15:30 WIB
Penelusuran Klaim Vaksin Sinovac China Membuat Relawan Menjadi Positif Covid-19
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin Sinovac China membuat relawan menjadi positif Covid-19

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Sinovac, China membuat relawan menjadi positif virus corona baru (Covid-19).

Klaim vaksin China membuat relawan menjadi positif tersebut diunggah akun M Wandi Al Fath, pada 11 September 2020.

Unggahan tersebut berupa tangkapan layar judul artikel media online "Waduh! Relawan yang SUdah Disuntik Vaksin China Kini Malah Positif Corona".

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Vaksinnya sudah berhasil membuat jadi positif, lanjutkenn".

Benarkah vaksin Sinovac China membuat relawan menjadi positif Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin Sinovac China membuat relawan menjadi positif Covid-19 menggunakan Google Search dengan kata kunci 'penyebab relawan vaksin positif covid'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Relawan Uji Vaksin Positif Covid-19 Usai Pulang dari Semarang" yang dimuat situs cnnindonesia.com, pada 10 September 2020.

Dalam situs cnnindonesia.com Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil mengatakan,terpaparnya seorang relawan bukan berasal dari vaksin. Sebab, vaksin Sinovac yang sedang diteliti saat ini adalah vaksin yang sudah dimatikan.

"Yang disuntik kan vaksin yang mati. Kalau PCR (reaktif) karena virus yang hidup. Dia (relawan) ada kontak ke Semarang," ungkapnya.

Kusnandi menjelaskan, dalam penelitian vaksin ini jika ada relawan yang ketahuan positif Covid-19 saat pemeriksaan pertama atau kunjungan pertama, dipastikan tidak memenuhi syarat dan tidak akan mendapatkan vaksinasi.

"Kalau yang sudah disuntik (kemudian positif Covid-19) nanti ada ulangannya. Kalau sudah bagus (negatif) kita suntik lagi," ujarnya.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Peneliti Unpad Sebut Relawan yang Positif Covid-19 Bukan dari Vaksin, Kini Disuntik Lagi" yang dimuat situs tribunnews.com, 11 September 2020.

Artikel situs tribunnews.com menyebutkan, Peneliti Utama Vaksin Covid-19 Unpad, Prof Kusnandi Rusmil menegaskan bahwa hasil pemeriksaan apus hidup tersebut bukan berasal dari tim penelitian tapi hasil dari program pemeriksaan pemeriksaan swab nasofaring oleh pemerintah.

Kusnandi memastikan satu relawan yang positif Covid-19 bukan akibat vaksin yang sudah disuntikkan.

 

 

Kesimpulan

Klaim vaksin Sinovac China membuat relawan menjadi positif Covid-19 tidak benar.

Terpaparnya seorang relawan bukan berasal dari vaksin. Sebab, vaksin Sinovac yang sedang diteliti saat ini adalah vaksin yang sudah dimatikan.

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya