Liputan6.com, Glasgow - Senin (5/10/2020), pengadilan di Skotlandia menggelar sidang tentang telpon hoaks bom yang ada di Ibrox Stadium usai Rangers mengalahkan Celtic pada 12 Mei 2019.
Ketika itu, seorang pria asal Irlandia Utara berusia 34 tahun, James Joseph Doherty membuat telepon hoaks yang menyebut ada bom di Ibrox Stadium. Hoaks itu muncul setelah Rangers menang atas tamunya, Celtic dengan skor 2-0 berkat gol James Tavernier dan Scott Arfield.
Baca Juga
Sidang atas kasus itu pun mulai digelar oleh Pengadilan Magistrat Derry pada Senin. Namun pengacara terdakwa kasus ini meminta hakim Barney McElholm tidak membuat keputusan secara tergesa-gesa, meski Doherty sudah didakwa bersalah.
Advertisement
"Ini akan menjadi persidangan yang sangat singkat di atas kertas," kata pengacara yang meminta kasus ini ditunda selama dua minggu, dikutip dari Glasgow Times.
Hakim McElholm mendaftarkan masalah itu untuk disidangkan lagi pada 19 November.
Sang pengacara yang tidak disebutkan namanya itu menyebut kliennya tidak pantas mendapat dakwaan. Terlebih, hoaks yang diciptakannya tidak merugikan Rangers.
"Ini merupakan kasus hoaks bom setelah Celtic kalah. Dia (Doherty) menelepon Ibrox dan mengatakan ada bom di stadion. Namun, jika ingatan saya benar, saya tidak berpikir itu (hoaks bom) mempengaruhi hasil pertandingan," ujarnya.
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement