Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat.
Satu di antaranya klaim tentang obat kumur bisa menyembuhkan pasien virus corona Covid-19. Informasi ini viral setelah diunggah oleh akun TikTok @nicputra pada 13 November 2020.
Baca Juga
Dalam video berdurasi 22 detik itu disebutkan penyembuhan Covid-19Â hanya menggunakan obat kumur. Lalu obat kumur tersebut dimasukkan ke rongga hidung dengan cotton bud.
Advertisement
Ia menegaskan jika dilakukan secara rutin maka Covid-19 akan hilang. Hingga Jumat 13 November 2020 malam, video tersebut sudah mendapat 11 ribu likes dan lebih dari 400 komentar.
Namun setelah ditelusuri, klaim obat kumur bisa menyembuhkan covid-19 yang dimasukkan dalam rongga hidung adalah salah.
Tim Koordinator Relawan Satgas Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menyebut obat kumur masih belum terbukti untuk bisa menyembuhkan Covid-19.
Selain klaim obat kumur bisa menyembuhkan Covid-19, ada beberapa mitos kesehatan lainnya yang telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com. Berikut rangkumannya:
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Masker Penyebab Utama Kematian Pandemi Flu Spanyol
Sejak pandemi virus corona covid-19 melanda dunia, pemakaian masker sudah menjadi gaya hidup. Pemakaian masker dimaksudkan untuk mencegah penularan covid-19 yang belum mereda.
Namun, ada segelintir orang yang menolak menggunakan masker. Bahkan, mereka malah menyebut pemakaian masker menjadi penyebab utama kematian saat pandemi Flu Sanyol yang terjadi di tahun 1918.
Begini klaim yang mengatakan kalau penggunaan masker menjadi penyebab utama kematian saat pandemi Flu Sanyol yang terjadi di tahun 1918:
"Pada tahun 2008, Dr. Anthony Fauci menulis sebuah makalah tentang Epidemi Flu Spanyol.Jadi dalam mempelajari pandemi besar dan sebenarnya ini, apa yang dilakukan Dr. Fauci dan rekan-rekannya temukan?
Mereka menemukan bahwa sebagian besar korban Flu Spanyol tidak meninggal karena Flu Spanyol.
Mereka meninggal karena radang paru-paru bakteri. Dan pneumonia bakteri disebabkan oleh.... tunggu saja, tunggu saja.... memakai masker.
Dokter Bedah AS tahu selama ini.."
Ada tiga akun Facebook yang mengunggah klaim tersebut, yakni Don't Be Silent - Break It, Body Temple Health, dan Lane Joseph. Ketiganya membagikan informasi tersebut di penghujung bulan Oktober 2020.
Setelah ditelusuri, klaim yang menyebut masker menjadi penyebab utama kematian Flu Spanyol pada 1918 adalah salah karena tidak ada bukti penelitiannya.
Faktanya, Dr. Anthony Fauci dan rekan penelitinya di tahun 2008 menyimpulkan bahwa korban flu Spanyol 1918 meninggal karena pneumonia bakterial yang disebabkan oleh flu. Masker tidak disebutkan di mana pun, baik sebagai sumber bakteri atau bukan.
Â
Â
Advertisement
Stroke Bisa Muncul Saat Membasahi Kepala di Awal Mandi
Cek Fakta Liputan6.com menemukan klaim untuk di media sosial Facebook. Klaim itu menyebut penyakit stroke bisa muncul ketika membasahi bagian kepala di awal mandi.
Dengan pencarian CrowdTangle, Cek Fakta Liputan6.com menemukan tiga akun yang mengklaim stroke bisa muncul ketika membasahi bagian kepala di awal mandi. Tiga akun itu adalah Vina Diah Arianti, Shanezzly, dan Fiyud's Wahyudi.
Begini narasi yang ada dalam akun mereka:
"Stroke di kamar mandi
Kenapa banyak orang jatuh dan kena stroke dalam kamar mandi......
kenapa tidak di tempat lain???
Untuk renungan.....kita selalu dengar orang jatuh di kamar mandi dan kena stroke dan sebagainya.
Kenapa kita jarang dengar jatuh ditempat tempat lain?
Pada waktu saya mengikuti kursus gaya hidup sehat, seorang penceramah professor di universitas di malaysia,
UITM yang juga terlibat dengan kegiatan olah raga negara menasihatkan supaya pada waktu mandi jangan basahkan kepala dulu, basahkan bagian badan.
Ini karena apabila kepala basah dan dingin, darah semua akan mengalir ke kepala untuk memanaskan kepala, logika 'warm blooded human' dan jika ada saluran darah sempit, maka dapat terjadi kondisi saluran darah pecah. Ini kerapkali berlaku di kamar mandi.
*Berikut cara mandi yang benar :
1. Pertama siramkan air di telapak kaki.
2. Kemudian dilanjutkan dengan segayung di betis.
3. Segayung di paha.
4. Segayung di perut.
5. Segayung di bahu.
6. Berhentilah sejenak 5-10 detik"
Setelah ditelusuri, klaim yang menyebut membasahi kepala lebih dulu saat mandi dapat mengakibatkan stroke bisa disimpulkan tidak terbukti.
Para ahli, yakni Kepala Stroke Foundation Clinical Council Profesor Bruce Campbell dan Kepala penelitian ilmu saraf di Monash Health Thanh Phan membantah klaim yang beredar di media sosial tersebut.
Â
Â