Deretan Hoaks Kesehatan yang Masih Beredar di Masyarakat

Bahkan tahun ini hoaks soal kesehatan meningkat tajam. Hal ini tak lepas dari adanya pandemi virus corona covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 20 Des 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2020, 08:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Hoaks soal kesehatan masih beredar di masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks atau berita palsu menyerang semua bidang kehidupan. Tak hanya isu politik atau ekonomi, hoaks terkait isu kesehatan juga kerap disebarkan masyarakat baik sengaja maupun tidak.

Bahkan tahun ini hoaks soal kesehatan meningkat tajam. Hal ini tak lepas dari adanya pandemi virus corona covid-19.

Jika dibiarkan maka hoaks soal kesehatan akan membahayakan masyarakat. Terlebih penyebaran hoaks akan semakin menghambat penanganan suatu masalah kesehatan.

Lalu apa saja hoaks terkait kesehatan yang masih sering beredar di masyarakat? Berikut beberapa diantaranya seperti dilansir dari website Kementerian Kesehatan dan berbagai sumber:

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

Hoaks 1 dan 2

Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

1. Minum air dingin usai makan picu kanker

Marak beredar di media sosial kebiasaan minum air dingin usai makan sangat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menimbulkan kanker.

"Ketika air dingin masuk ke saluran cerna, tubuh secara otomatis akan meningkatkan suhu air, menyesuaikannya dengan suhu tubuh normal. Jadi, anggapan bahwa lemak dapat dibekukan oleh air dingin sama sekali tidak benar," ujar dr Dyan Mega Inderawati dilansir dari Klik Dokter.

2. Vaksin HPV menyebabkan menopause

Beredar hoaks vaksin HPV yang bisa mencegah kanker serviks bisa menyebabkan menopause dini. Hoaks tersebut beredar saat Pemerintah mewajibkan imunisasi HPV pada murid kelas 5 dan 6 SD tahun 2016.

Direktur Surveillance dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr Elizabeth Jane Supardi mengatakan berdasarkan data WHO, tidak ada satu laporan pun yang menyebutkan imunisasi HPV menyebabkan menopause dini ( primary ovarian failure).

Dia juga menjelaskan vaksin ini diberikan sejak dini, yakni usia 9-13 tahun atau di usia kelas 5-6 SD karena lebih efektif. Pasalnya pada usia tersebut anak belum melakukan hubungan seks.

Hoaks Selanjutnya

Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

3. Makan sayap dan ceker ayam bisa sebabkan kanker

Sempat beredar hoaks di Facebook dan aplikasi percakapan soal wanita yang suka mengonsumsi sayap dan ceker ayam lebih rentan terkena kanker yang berkenaan dengan kelenjar hormonal.

"Belum ada buktinya, itu kan baru asumsi. Umur ayam itu kan pendek sampai dia dipotong, kalau dipotong obat hormonnya itu masih ada atau belum habis lalu dimakan menyebabkan kanker, sampai sekarang belum ada buktinya,” kata dr Ramadhan, SpBOnk, yang berpraktik di RS Kanker Dharmais, dilansir dari Detik Health dalam artikel berjudul "Hobi Makan Sayap dan Ceker Ayam Bisa Sebabkan Kanker?" yang tayang 3 Maret 2016.

4. Hoaks coklat dan mie instan mengandung arsenik

Sempat beredar hoaks bahwa makan coklat setelah mengkonsumsi mi instan bisa memunculkan reaksi kimia senyawa arsenik yang beracun. Hoaks ini telah muncul sejak 2016.

"Berdasar hasil pengujian laboratorium disimpulkan bahwa produk mie instan yang terdaftar dan beredar di Indonesia memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, serta dinyatakan aman untuk dikonsumsi," ujar Dra Kustantinah, Apt, M.App.Sc, eks Kepala BPOM RI.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya