Cek Fakta: Tidak Benar Facebook Paksa Pengguna Keluar dari Aplikasi untuk Tambahkan Fitur Pelacak

Ada yang menyebut mereka dikeluarkan secara paksa karena Facebook menambahkan fitur pelacak di media sosial itu.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 26 Jan 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2021, 12:00 WIB
Klaim Facebook pasang fitur pelacak
Klaim Facebook pasang fitur pelacak.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak 22 Januari 2020, pengguna Facebook dihebohkan dengan beberapa orang yang mengklaim dirinya dikeluarkan secara paksa oleh paltform tersebut. Bahkan, ada yang menyebut mereka dikeluarkan secara paksa karena Facebook menambahkan fitur pelacak di media sosial itu.

Beberapa pengguna Faceboook pun membagikan tangkapan layar dari orang-orang yang dikeluarkan secara paksa oleh aplikasi besutan Mark Zuckerberg.

Begini narasi yang ada di tangkapan layar:

"Bagi Anda yang baru saja keluar - ini adalah pembaruan yang sekarang akan melacak semua info di ponsel Anda! Ambil langkah ekstra untuk melindungi privasi Anda!"

Pengguna lainnya pun menulis:

"Facebook mengeluarkan Anda tadi malam untuk memasang fitur pelacakan baru yang tidak benar-benar diinformasikan kepada kami. Ini melacak bisnis Anda, bahkan melacak ke mana Anda pergi meski sudah meninggalkan Facebook."

Lalu, benarkah Facebook mengeluarkan penggunanya secara paksa karena menambahkan fitur pelacak?

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk menelusuri klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan Google Search dengan kata kunci: "Logged out of Facebook". Hasil penelusuran mengarahkan ke situs berita USA Today.

Dalam artikel berjudul: "Logged out of Facebook? Company blames configuration change for logouts but says issue has been ‘fixed’", yang dipublikasikan pada 23 Januari 2021, Facebook menjelaskan masalah yang terjadi pada 22 Januari lalu.

Pihak Facebook membantah kalau mereka menambahkan fitur pelacak untuk mengetahui posisi dan kegiatan para penggunanya.

"Pada 22 Januari, perubahan konfigurasi menyebabkan beberapa orang keluar dari akun Facebook mereka. Kami menyelidiki masalah itu dan memperbaikinya untuk semua orang. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Facebook kepada USA Today, 23 Januari 2021.

Sementara itu, dalam blog Facebook, sang pendiri, Mark Zuckerberg memberi jaminan perlindungan privasi bagi pengguna aplikasi. Hal ini tertuang dalam artikel yang ditulis Mark Zuckerberg berjudul: "Starting the Decade by Giving You More Control Over Your Privacy".

Dalam artikel itu, Zuckerberg menulis: "Salah satu tujuan kami untuk dekade berikutnya, yakni membangun perlindungan privasi yang lebih kuat untuk semua orang di Facebook."

Artikel itu membahas soal privasi aktivitas pengguna baik di dalam maupun luar Facebook. Facebook menciptakan 'Off-Facebook Activity' untuk memungkinkan pengguna mengontrol lebih baik cara Facebook melacak jalur mereka di seluruh website.

Pengguna bisa mengklik 'Clear Histoy' untuk memberitahu Facebook supaya menghapus data dari akun mereka. Pengguna juga bisa meminta Facebook berhenti menambahkan data ke profil dengan mematikan tombol di sebelah 'Future Off-Facebook Activity.

 

 

Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Klaim Facebook mengeluarkan penggunanya secara paksa karena menambahkan fitur pelacak merupakan informasi yang tidak benar. Faktanya, masalah login ini disebabkan oleh perubahan konfigurasi yang sudah diperbaiki oleh para teknisi.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya