Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video. Misalnya saja video yang diklaim korban bergelimpangan setelah disuntik vaksin Sinovac.
Video tersebut diunggah akun Facebook Yasril Aril, pada 19 Januari 2021. Unggahan tersebut berupa tautan video YouTube berjudul "BERITA TERBARU HARI INI ~ KOR.BAN BERGELIMPANGAN, RATUSAN WARGA TERKAPAR USAI DISUNTIK SINOVAC !!" yang diunggah akun YouTube CATATAN HITAM yang diunggah, pada pada 18 Januari 2021.
Baca Juga
Video tersebut menampilkan seseorang yang terlihat tidak sadarkan diri sedang digendong dari sebuah mobil niaga.
Advertisement
Kemudian cuplikan berikutnya terlihat sejumlah orang sedang dalam perawatan dengan selang infus ditangannya.
Video tersebut dinarasikan sebagai berikut:
"Korban vaksin bergelimpangan ratusan warga terkapar.
Beredar video warga pingsan usai divaksin Covid-19"
Kemudian video tersebut dilanjutkan dengan wawancara pada seorang Anggota DPR Netty Prasetiyani.
Berikut transkrip wawancara tersebut:
"dan uji klinis belum selesai, kok tiba-tiba pemerintah memutuskan membeli vaksin jadi, vaksin jadi sinovac yang menurut referensi efektivitasnya belum teruji, kan begitu.
Nah, kemudian menurut ITAGI tadi pak menteri sampaikan tadi akan diberikan prioritas kepada tenaga kesehatan frontliners bagaimana mungkin sebuah vaksin yang belum teruji efektivitasnya,efekesinya kebermanfaatannya diberikan kepada frontliners yang hari ini untuk mencetak satu tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat butuh waktu butuh proses yang panjang"
Kemudian muncul tayangan seorang yang terlihat tidak sadarkan diri dikeluarkan dari ambulans.
Tayangan berikutnya, muncul cuplikan dua orang yang sedang diwawancara oleh pembawa acara stasiun televisi.
Cuplikan video tersebut menampilkan seorang yang dipanggil Nidom menyebut vaksin menunjukkan motif ADE (Antibody-dependent-enchancement).
Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim korban bergelimpangan setelah disuntik vaksin Sinovac tidak benar.
Faktanya, video yang diunggah akun Facebook Yasril Aril, merupakan peristiwa gangguan kesehatan yang dialami puluhan pelajar di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur usai disuntik vaksin difteri. Peristiwa itu terjadi pada Februari 2018 lalu, jauh sebelum pandemi virus corona Covid-19.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Seorang Pria Pingsan Usai Divaksin di NTB
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video seorang pingsan setelah divaksin di NTB.
Video yang diklaim seorang pingsan setelah divaksin di NTB diunggah akun Facebook Jibril Tepi Barat, pada 17 Januari 2020.
Video tersebut menampilkan sorang diusap lengannya dengan benda menyerupai kapas seperti adegan hendak disuntik, kemudian setelah itu seorang tersebut kehilangan kesadaran.
Suasana video tersebut berada luar ruangan dihalaman sebuah gedung, terdapat tenda darurat yang bertuliskan "Menabung di Bank NTT"
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Kejadian Di NTB
Habis Di Suntik Vaksin
Simak Baik-Baik..👇"
Setelah ditelusuri, klaim video seorang pingsan setelah divaksin di NTB tidak benar.
Faktanya peristiwa tersebut terjadi di NTT dan hanya simulasi bukan penyuntikan vaksin sungguhan.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Â
Advertisement
Manado Diterjang Tsunami pada Minggu 17 Januari 2021
Kabar tentang Manado, Sulawesi Utara diterjang tsunami pada 17 Januari 2021 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Ember Turah Official pada 17 Januari 2021.
Akun Facebook Ember Turah Official mengunggah video berdurasi 3 menit 29 detik. Dalam video itu tampak sebuah jalanan diterjang air laut. Beberapa warga tampak menyelematkan diri dan menjauh dari jalanan tersebut.
Akun Facebook Ember Turah Official kemudian mengaitkan video tersebut dengan bencana tsunami di Manado, Sulawesi Utara.
"TSUNAMI MANADO
TSUNAMI MANADO MINGGU 17 JANUARI 2021
MANADO - , Sulawesi Utara, Minggu (17/1/2021) sore. Kejadian sempat menghebohkan warga sekitar.
Hal itu terungkap setelah akun Instagram @ndrobeii mempostingnya sekira pukul 19.45 WIB. Dalam postingan terbagi tiga slide video itu terlihat betapa ganasnya ombak disana. Hingga masuk ke salah satu pusat perbelanjaan sekitar," tulis akun Facebook Ember Turah Official.
Konten yang disebarkan akun Facebook Ember Turah Official telah 25 kali direspons dan 30 kali dibagikan warganet.
Setelah ditelusuri, kabar tentang Manado, Sulawesi Utara diterjang tsunami pada 17 Januari 2021 ternyata tidak benar. Faktanya Manado diterjang gelombang tinggi.
BMKG menyebut bahwa naiknya air di pesisir Manado bukanlah diakibatkan tsunami, tetapi karena cuaca ekstrem. Konten yang disebarkan akun Facebook Ember Turah Official masuk kategori palsu.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Â