Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Manado, Sulawesi Utara diterjang tsunami pada 17 Januari 2021 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Ember Turah Official pada 17 Januari 2021.
Akun Facebook Ember Turah Official mengunggah video berdurasi 3 menit 29 detik. Dalam video itu tampak sebuah jalanan diterjang air laut. Beberapa warga tampak menyelematkan diri dan menjauh dari jalanan tersebut.
Baca Juga
Akun Facebook Ember Turah Official kemudian mengaitkan video tersebut dengan bencana tsunami di Manado, Sulawesi Utara.
Advertisement
"TSUNAMI MANADO
TSUNAMI MANADO MINGGU 17 JANUARI 2021
MANADO - , Sulawesi Utara, Minggu (17/1/2021) sore. Kejadian sempat menghebohkan warga sekitar.
Hal itu terungkap setelah akun Instagram @ndrobeii mempostingnya sekira pukul 19.45 WIB. Dalam postingan terbagi tiga slide video itu terlihat betapa ganasnya ombak disana. Hingga masuk ke salah satu pusat perbelanjaan sekitar," tulis akun Facebook Ember Turah Official.
Konten yang disebarkan akun Facebook Ember Turah Official telah 25 kali direspons dan 30 kali dibagikan warganet.
Benarkah kabar Manado yang diterjang tsunami? Berikut penelusurannya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Manado, Sulawesi Utara diterjang tsunami pada 17 Januari 2021.
Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "manado tsunami" ke kolom pencarian Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar bahwa Manado diterjang tsunami.
Satu di antaranya artikel berjudul "Gelombang Tinggi di Manado Bukan Tsunami, BMKG Minta Warga Tak Panik" yang dimuat situs Liputan6.com pada 18 Januari 2021.
Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah pesisir Manado tidak panik usai gelombang tinggi yang menerjang, Minggu 17 Januari 2021.
Menurut Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, naiknya air di pesisir Manado bukanlah diakibatkan tsunami. Namun karena cuaca ekstrem.
"Peristiwa naiknya air laut yang menyebabkan banjir terjadi di Pesisir Manado kemarin merupakan salah satu kejadian cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Indonesia. Jadi masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu mengungsi, tapi tetap waspada dan terus memantau serta memperhatikan update informasi cuaca terkini dari BMKG," kata Eko dalam keterangan tertulis, Senin (18/1/2021).
Eko menjelaskan, banjir yang menerjang wilayah pesisir Manado dipengaruhi beberapa faktor, antara lain angin kencang dengan kecepatan angin maksimum 25 Knot yang berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di Laut Sulawesi, Perairan utara Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud dan Laut Maluku bagian utara dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5-4 meter.
Bersamaan dengan itu, ada juga pengaruh kondisi pasang air laut maksimum di wilayah Manado yang menunjukkan peningkatan pasang maksimum harian setinggi 170-190 cm dari rata-rata tinggi muka air laut (Mean Sea Level/MSL) pada pukul 20.00-21.00 Wita.
Berdasarkan analisis gelombang diketahui, arah gelombang tegak lurus dengan garis pantai sehingga dapat memicu naiknya air ke wilayah pesisir.
"Akumulasi kondisi di atas yaitu gelombang tinggi, angin kencang di pesisir dan fase pasang air laut maksimum yang menyebabkan terjadi kenaikan air laut sehingga mengakibatkan banjir yang terjadi di Manado," jelasnya.
Eko memaparkan wilayah Sulawesi Utara beberapa hari terakhir dilanda hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan.
Menurut dia, fenomena cuaca tersebut sebenarnya merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi terutama pada saat puncak musim hujan seperti saat ini. Namun, Eko meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir selalu mewaspadai ancaman bahaya pesisir ketika fase pasang air laut berbarengan dengan gelombang tinggi," ujar dia.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang Manado, Sulawesi Utara diterjang tsunami pada 17 Januari 2021 ternyata tidak benar. Faktanya Manado diterjang gelombang tinggi.
BMKG menyebut bahwa naiknya air di pesisir Manado bukanlah diakibatkan tsunami, tetapi karena cuaca ekstrem. Konten yang disebarkan akun Facebook Ember Turah Official masuk kategori palsu.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement