Facebook Gandeng Komunitas Luncurkan Program Lawan Hoaks di Australia

Facebook juga menggandeng konten kreator guna melawan hoaks yang beredar di Australia.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Sep 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2021, 13:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta
ilustrasi Cek Fakta (Liputan6.com/Trie yas)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook terus berupaya melawan penyebaran misinformasi, disinformasi, dan hoaks yang beredar khususnya di Australia. Terbaru, Facebook menggandeng komunitas bernama First Draft.

"Komunitas kami telah menghabiskan lebih banyak waktu daring sejak pandemi dimulai, tidak hanya untuk terhubung dengan keluarga dan teman, tetapi juga mencari hiburan dan inspirasi dari para pembuat konten," kata kepala kebijakan publik Facebook Australia, Josh Machin dikutip dari adnews.com.au, Jumat (24/9/2021). 

Facebook Australia juga menyebutkan bahwa warganet mengikuti berbagai sumber informasi, dan banyak juga yang mengandalkan konten kreator untuk mendapatkan informasi.

Saat ini, Facebook juga terus berupaya untuk menyajikan informasi yang kredibel dan kreator juga dapat berperan dalam hal ini.

"Itulah sebabnya kami membuat toolkit ini dalam kemitraan dengan First Draft, memberi pencipta alat untuk mencegah penyebaran informasi yang salah di akun mereka sendiri, dan untuk membantu memperkuat pesan itu kepada pengikut mereka," ucap Josh.

Konten kreator juga akan diajak berpartisipasi agar pengikut mereka tidak menyebarkan informasi yang salah dan membantu mendidik mereka tentang cara terbaik melawan hoaks.

"Audiens mempercayai pesan dari influencer dan kreator yang mereka ikuti," kata Direktur First Draft Australia, Anne Kruger.

Menurut Kruger, peran influencer juga merupakan target utama untuk diajak melawan hoaks. Mereka harus bisa menyembarkan informasi yang benar bagi para pengikutnya. 

"Selebriti media sosial dapat mempromosikan informasi palsu dan teori konspirasi. Dalam kedua skenario, kami ingin selebriti melindungi suara mereka dan memikirkan apakah mereka mungkin secara tidak sengaja mempengaruhi audiens mereka secara tidak sengaja," ucap Kruger.

 

Penulis: Geiska Vatikan Isdy

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya