Percaya Hoaks Sampai Tak Mau Divaksin, Perawat Ini Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Kisah tragis harus dialami oleh perawat di Idaho, Natalie Rise yang meninggal dunia akibat covid-19. Pasalnya, ia meninggal dunia karena terpapar hoaks sehingga tak mau divaksin.

oleh Adyaksa VidiLiputan6.com diperbarui 24 Sep 2021, 18:13 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2021, 07:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta kesehatan
ilustrasi Cek Fakta vaksin covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah tragis harus dialami oleh perawat di Idaho, Natalie Rise yang meninggal dunia akibat covid-19. Pasalnya, ia meninggal dunia karena terpapar hoaks sehingga tak mau divaksin.

Perawat berusia 46 tahun ini meninggal pada 22 Agustus 2021 lalu. Dia menjadi salah satu dari banyak pasien yang tidak divaksinasi sehingga memicu krisis kapasitas di rumah sakit Idaho.

Rise menolak untuk divaksinasi, bahkan ketika virus melonjak di kotanya, Coeur d'Alene. Dan bahkan ketika ibunya terbaring koma di ranjang rumah sakit, berjuang untuk hidup melawan covid-19, Natalie tetap bersikeras menyarankan keluarganya untuk tidak divaksinasi.

“Dia bilang pada saya untuk tidak divaksin karena tidak ada studinya. Saya pikir dia sudah terpapar hoaks dan informasi salah dari blogger atau Youtuber di luar sana,” kata kakak Rise, Daryl dilansir ABC11.

Sejalan dengan cerita tersebut Kepala Petugas Medis Sacred Heart Medical Center and Holy Family Hospital, Daniel Getz juga menjelaskan sebagian besar pasien yang tidak mau divaksin terpapar virus Covid-19 kini berada dalam kondisi kritis.

"Sebagian besar pasien yang berada di rumah sakit karena covid-19 saat ini tidak divaksinasi. Bahkan pasien yang berada di ICU harus dibantu dengan ventilator," ujar Getz.

Senada dengan Getz, Katherine Hoyer, juru bicara Distrik Kesehatan Panhandle yang mencakup lima kabupaten utara di Idaho, juga menyampaikan keprihatinannya.

"Kami berada dalam kondisi terburuk yang pernah kami alami dalam pandemi. Lonjakan ini telah menghancurkan fasilitas perawatan kesehatan kami,” ujarnya.

Hoyer juga melihat masih banyak masyarakat Idaho yang ragu akan vaksin covid-19. Penyebab keraguan disebutnya berasal dari hoaks dan disinformasi yang tersebar di media sosial.

 "Media sosial memudahkan penyebaran informasi dengan cepat yang mungkin tampak seperti fakta, padahal tidak. Saya berharap orang-orang mendengarkan sumber yang kredibel," ujar Hoyer. 

(MG/ Azarine Jovita Halim)

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya