Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.
Salah satunya video yang diklaim aliran lahar Gunung Semeru. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Desember 2021.
Advertisement
Baca Juga
Unggahan klim video lahar Gunung Semeru menampilkan cairan berwarna merah yang sedang tumpah di antara asap putih.
Dalam tayangan video tersebut terdapat tulisan:
"PANTAUAN UDARA 5 DESEMBER 2021
LAHAR GUNUNG SEMERU"
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut
"Lahar Semeru..."
Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim aliran lahar Gunung Semeru ternyata tidak benar. Video tersebut menampilkan air terjun lava gunung berapi Kilauea di Hawaii yang telah mencapai Samudra Pasifik.
Selain video yang diklaim aliran lahar Gunung Semeru, terdapat video hoaks lainnya yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya:
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Video Peristiwa Penculikan Anak
Sebuah video yang diklaim peristiwa penculikan anak beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu channel YouTube pada 7 Desember 2021.
Video tersebut memperlihatkan seorang pria yang tengah diamankan polisi. Saat diamankan, pria itu tampak membawa anak kecil. Ia mengaku bahwa anak tersebut merupakan anak kandungnya.
Saat diamankan ke dalam mobil patroli, si pria melakukan perlawanan, menendang seorang petugas, tidur terlentang di jalan raya. Video berdurasi 4 menit 22 detik itu kemudian dikaitkan dengan peristiwa penculikan anak.
"viralkan penculik anak bkn hoax tapi nyata," tulis salah satu channel YouTube.
Konten yang dibagikan channel YouTube tersebut telah 200 ribu kali ditonton dan mendapat 60 komentar warganet.
Setelah ditelusuri, video yang diklaim peristiwa penculikan anak ternyata tidak benar. Faktanya, peristiwa tersebut bukan penculikan anak. Pria yang diamankan polisi dalam video tersebut bukan pelaku penculikan anak.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Video Erupsi Gunung Semeru
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video erupsi Gunung Semeru disertai air terjun, informasi tersebut diunggah salah satu akun Twitter, pada 7 Desember 2021.
klaim video erupsi Gunung Semeru disertai air terjun menampilkan pemandangan gunung sedang erupsi dengan kepulan asap ke langit dam dibawahnya terdapat air terjun.
Kemudian video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Semeru Mountain volcanic eruption from 2 days ago"
Setelah ditelusuri, video yang diklaim erupsi Gunung Semeru dan air terjun tidak benar.
Video tersebut merupakan hasil editan, video gunung erupsi tersebut merupakan Gunung Berapi Calbuco di Chili, yang meletus pada 22 April 2015 dan air terjun yang ada dalam video tersebut adalah air terjun Tumpak Sewu di Indonesia.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Banjir Pamanukan Subang pada 8 Desember 2021
Sebuah video yang diklaim banjir di Pamanukan, Subang pada 8 Desember 2021 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 9 Desember 2021.
Video berdurasi 1 menit 10 detik itu memperlihatkan seorang wanita yang meminta tolong karena terjebak banjir di dalam rumah. Air terlihat telah memenuhi salah satu ruangan rumahnya.
"Tolong bagikan status ini, tolong, kami sangat memohon. Tolong kami, tolong kami bagikan status ini ke media sosial kalian semua, tolong," ucap wanita tersebut.
Video tersebut dikaitkan dengan banjir yang terjadi di Pamanukan, Subang pada 8 Desember 2021.
"Semoga adik ini dan keluarganya slamat🤲🏻😢," tulis salah satu akun Facebook.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 37 ribu kali dibagikan dan mendapat 4.300 komentar warganet.
Setelah ditelusuri, video yang diklaim banjir di Pamanukan, Subang pada 8 Desember 2021 ternyata tidak benar.
Faktanya, peristiwa wanita yang meminta tolong karena terjebak banjir, terjadi pada Februari 2021, bukan 8 Desember 2021.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.