Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Covid-19 Berbahaya Bagi Anak Karena Mengandung Polisorbat 80

Dalam postingan itu terdapat video berdurasi satu menit yang menyebut vaksin covid-19 mengandung bahan kimia berbahaya seperti logam, merkuri, dan polisorbat 80.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 27 Des 2021, 17:35 WIB
Diterbitkan 27 Des 2021, 16:00 WIB
Cek Fakta vaksin covid-19 anak bahaya karena mengandung polisorbat 80
Cek Fakta vaksin covid-19 anak bahaya karena mengandung polisorbat 80

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang menyebut vaksin covid-19 bagi anak-anak berbahaya karena mengandung bahan kimia seperti polisorbat 80. Postingan ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satunya ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 22 Desember 2021.

Dalam postingan itu terdapat video berdurasi satu menit yang menyebut vaksin covid-19 mengandung bahan kimia berbahaya seperti logam, merkuri, dan polisorbat 80.

Video itu juga menyebut polisorbat 80 bisa meracuni tubuh dan merusak otak. Postingan itu juga disertai narasi:

"Di Eropa dan Amerika, anak2 sekolah sd diberikan pemahaman mengenai bahaya Vaksin oleh gurunya...Berbeda dengan yang terjadi di indonesia, justru anak2 sekolah sdh diwajibkan untuk divaksin..."

Lalu benarkah postingan video yang menyebut vaksin covid-19 bagi anak-anak berbahaya karena mengandung bahan kimia seperti polisorbat 80?

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penelusuran Fakta:

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengetik kata kunci polysorbate 80 vaccines di mesin pencarian Google. Di sana ditemukan artikel berjudul 'Posts mislead on risk posed by vaccine ingredient' yang tayang di AFP Fact Check, Jumat (16/1/2021).

Di sana terdapat penjelasan bahwa isu serupa sudah beredar sejak 2017. Namun postingan serupa marak kembali dibagikan setelah vaksin covid-19 mendapat izin darurat (EUA) bagi anak-anak di berbagai negara.

Vaksin covid-19 yang menggunakan Polisorbat 80 antara lain vaksin produksi Janssen, CanSino dan Astrazeneca. Sementara vaksin lain seperti produksi Pfizer, Moderna, dan Sinovac tidak menggunakan Polisorbat 80.

Polisorbat 80 lazim digunakan dalam vaksin sebagai pengelmusi untuk menyatukan bahan. Tak hanya vaksin, Polisorbat 80 juga digunakan di produk kosmetik, vitamin, bahkan produk makanan seperti es krim.

Vaksin yang lain seperti vaksin tetanus, vaksin flu, vaksin meningitis juga lazim menggunakan Polisorbat 80.

"Biasanya dalam satu cangkir es krim mengandung lebih dari 300 ribu microgram Polisorbat 80. Sebaliknya jumlah Polisorbat 80 dalam formulasi vaksin hanya sekitar 50 gram," ujar Suresh Mittal Profesor Virologi Purdue University pada AFP Fact Check.

"Tidak ada kekhawatiran yang signifikan tentang penggunaan Polisorbat 80 pada vaksin, kecuali ada orang yang alergi dengan bahan itu," katanya menambahkan.

Selain itu terdapat penjelasan dari Cosby Stone Jr, Instruktur alergi dan imunologi di Klinik Alergi Obat Universitas Vanderbilt.

"Kasus alergi akibat Polisorbat 80 juga sangat jarang terjadi, mungkin hanya satu dari sejuta. Polisorbat 80 seperti halnya penstabil dalam vaksin, jadi tidak mungkin menembus sawar darah otak," kata Stone menegaskan.

Terkait keamanan vaksin, Libby Richards, profesor di Purdue School of Nursing menjelaskan, "Vaksin memiliki sejarah keamanan yang panjang dan menjalani pengujian keamanan dan kemanjuran yang ketat sebelum tersedia untuk umum. Bahan-bahan vaksin digunakan pada tingkat paling minimum untuk menjaga agar vaksin tetap aman dan seefektif mungkin."

Selain itu dilansir dari Reuters Fact Check disebutkan bahwa Polisorbat 80 merupakan bahan pelarut yang lazim digunakan dalam vaksin. Ahli kesehatan telah menjelaskan bahwa risiko dari penggunaan zat itu sangat rendah, sehingga tidak benar jika disebut bahan kimia berbahaya.

Berdasarkan data dari CDC, hingga saat ini di Ameriksa Serikat sudah 21,2 persen dari populasi anak berusia 5-11 tahun yang menerima vaksin covid-19. Sementara yang sudah mendapat vaksinasi covid-19 penuh adalah 12,5 persen.

Sumber:

https://factcheck.afp.com/posts-mislead-risk-posed-vaccine-ingredient

https://data.cdc.gov/Vaccinations/COVID-19-Vaccination-and-Case-Trends-by-Age-Group-/gxj9-t96f

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4459045/cek-fakta-tidak-benar-vaksin-yang-mengandung-polisorbat-80-berbahaya

https://www.reuters.com/article/uk-factcheck-vaccines-toxic-substances-idUSKBN22H2OP

 

Kesimpulan:

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Postingan video yang menyebut vaksin covid-19 bagi anak-anak berbahaya karena mengandung bahan kimia seperti polisorbat 80 adalah tidak benar.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya