Liputan6.com, Jakarta- Beragam informasi beredar di media sosial, namun sebaiknya kita tidak langsung mempercayainya sebelum memastikan dulu kebenaranya, ini untuk menghindari agar tidak menjadi korban hoaks.
Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri sejumlah informasi yang beredar di media sosial, hasilnya sebagian kabar tersebut terbukti hoaks.
Baca Juga
Simak kumpulan hoaks yang beredar dalam sepekan:
Advertisement
1. Video Dampak Tsunami Tonga sampai ke Tokyo
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video dampak tsunami Tonga sampai ke Tokyo. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 19 Januari 2022.
Unggahan klaim video dampak tsunami Tonga sampai ke Tokyo menampilkan aliran air diantara bangunan, air tersebut membuat sejumlah kendaraan terdorong dan benda lainnya terdorong, sejumlah orang pun berlarian ke arah ditempat yang lebih tinggi.
Dalam cuplikan lain video menampilkan sejumlah benda mengapung terseret derasnya aliran air.
Pada video terdapat tulisan
"Dampak tsunami tonga sampai ke tokyo japan 15/01/2022"
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Dampak Tsunami Tonga sampai ke Tokyo Jepang"
Benarkah klaim video dampak tsunami Tonga sampai ke Tokyo? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.
2. Alat Swab Test COVID-19 Bisa Sebabkan Kanker
Klaim tentang alat swab test COVID-19 dapat menyebabkan kanker karena mengandung Ethylene Oxide beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 16 Januari 2022.
Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi klaim bahwa alat swab test COVID-19 sangat berbahaya dan dapat memicu kanker. Hal ini disebabkan kandungan Ethylene Oxide dalam alat swab test.
"A friend of mine who is a nurse just posted this. Even the tests are bad for you. 😯 PCR tests= (‘PCR’ stands for Polymerase Chain Reaction)
They are made in China
-Are saturated with Ethylene Oxide which is a dangerous flammable, colorless gas and a carcinogen & immunogen. Used in antifreeze for cars & machinery. Also used as a pesticide & a sterilizing agent. Exposure to EO by inhalation increases the risk of Hodgkin’s Lymphoma, myeloma’s, Leukemia’s, stomach and breast cancer. It’s mutagenic & messes with your DNA. Will literally change the structure of the building blocks of your body. Acute inhalation of workers to high levels of EO has resulted in nausea, vomiting, neurological disorders, respiratory irritation and bronchitis, lung injury, shortness of breath, headaches, diarrhea, pulmonary edema, lymphoid cancers, tumors of the brain, lungs, breasts, uterus and connective tissues, emphysema, sinus refractory infection (refractory means it does not respond to normal treatments). Increased exposure can cause reproductive effects and miscarriages, testicular and sperm degeneration. Impacts your central & peripheral nervous systems.
-Graphene Oxide= A known poisonous toxin. Self-replicates when hooked up to 5G
-Lithium= a dangerous substance to the human body.
-Hydrogel
(They stick it all the way up your nose so as to rub it on the back of your nasal passage in order for it to cling to your tissues & eat through your blood/brain barrier. The more tests you allow, the more it will penetrate and wreak havoc on your brain & pineal gland and cause early-onset Alzheimer’s).
#PCRTestdoesnotwork
#GrapheneOxide
#Scamdemic," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 46 kali dibagikan dan mendapat 34 komentar warganet.
Benarkah alat swab test COVID-19 dapat menyebabkan kanker karena mengandung Ethylene Oxide? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
3. Video Pabrik Daging Manusia McDonald’s
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pabrik daging manusia McDonald’s. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 2 November 2021.
Unggah klaim video pabrik daging manusia McDonald’s menampilkan cuplikah bangunan dengan logo McDonald’s dilanjutkan dengan daging yang menyerupai bagian tubuh manusia sedang digantung dan kegiatan laboratorium.
Dalam video tersebut terdapat narasi berikut ini:
"A shocking discovery has been made in an Oklahoma City McDonald’s meat factory and other McDonald’s meat factories nationwide. Meat inspectors reportedly found, what appeared to be, Human meat stored in the meat factory freezers of an Oklahoma City meat factory and human meat already in trucks right outside the factory ready to be shipped to McDonald’s restaurants. Health inspectors immediately demanded inspection in various McDonald’s meat factories across the country and horrifyingly found human meat in about 90% of the factories inspected thus far.
The USDA (United States Department of Agriculture) has seized McDonald’s production and shipping and will call for more meat factory inspections and restaurant inspections. The FBI is also investigating the factories. FBI agent Lloyd Harrison told Huzler reporters “The worst part is that it’s not only human meat, it’s child meat. the body parts that were found across the U.S. factories were deemed to small to be adult body parts, this is truly horrible”.
The situation brings up many unanswered questions. How long have they been using human meat? Where did they get the children from? Were they already dead when brought into factories? Investigators and Inspectors are currently being deployed for intensive investigations all around the U.S."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Pabrik daging manusia McDonald's"
Benarkah klaim video pabrik daging manusia McDonald’s? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
4. Animasi Upin dan Ipin Berasal dari Kisah Nyata
Klaim tentang animasi Upin dan Ipin berasal dari kisah nyata beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 16 Januari 2021.
Akun Facebook tersebut mengunggah foto makam bertuliskan Upin dan Ipin. Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa animasi yang populer di Indonesia itu diambil dari kisah nyata.
"Baru tau kalo animasi Upin Ipin di ambil dari kisah nyata 🙂," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 39 kali direspons dan mendapat 12 komentar warganet.
Benarkah animasi Upin dan Ipin berasal dari kisah nyata? Simak hasil penelusurannya di sini.
5. Permen Yupi Terbuat dari Kulit Babi
Kabar tentang permen Yupi terbuat dari kulit babi kembali beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 10 Januari 2022.
Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi pembuatan permen dari hasil olahan kulit babi. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar permen Yupi yang terbut dari kulit babi.
"Terbukti!!
Permen YUPI
Terbuat Dari Kulit Babi"
"Info ny bukan cuma upi, tp permen" yg bertekstur kenyal lainnya," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 186 ribu kali ditonton dan mendapat 244 komentar warganet. Benarkah klaim permen Yupi terbuat dari kulit babi? Simak hasil penelusurannya di sini.
6. Vaksin Covid-19 Booster Harus Bayar Jika Tak Punya Kartu BPJS Kesehatan
Beredar di media sosial postingan terkait vaksin covid-19 booster yang disebut berbayar jika tak memiliki kartu BPJS Kesehatan. Postingan ini ramai dibagikan sejaka beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 9 Januari 2022.
Dalam unggahannya terdapat link artikel berjudul : "Siap-siap Suntik Vaksin Dosis Ketiga, Tak Punya Kartu BPJS Kesehatan Wajib Bayar"
Akun tersebut menambahkan narasi:
"Edhaaannn...Rakyat dijadikan objek produk Vanksit !!...sudah sedemikian parahnya negeri ini,, sampe² vanksit dipaksakan begini...Sudah terbiasa regime ini melanggar peraturan..Kalau perlu peraturan dirubah mendadak dan disesuaikan dgn kepentingan pembuat kebijakan.Orientasi; Bisnis dan Data.Objek; Manusia dan Kesehatan.Dampak; Sosial dan Ekonomi.Alat; Politik dan Kekuasaan...Semoga kita semua diberikan keselamatan & kesabaran dalam menghadapi ini semua...Amiinn"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim vaksin covid-19 booster berbayar bagi warga yang tak punya kartu BPJS Kesehatan? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement