Infodemi Jadi Salah Satu Musuh Nakes Melawan Covid-19

Di tengah perlawanan mereka melawan virus Covid-19, infodemi juga ternyata menjadi tantangan lain yang harus dihadapi.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi misinformasi
Ilustrasi misinformasi (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga kesehatan (nakes) menjadi garda terdepan di era pandemi Covid-19. Di tengah perlawanan mereka melawan virus Covid-19, infodemi juga ternyata menjadi tantangan lain yang harus dihadapi.

Dokter di Rumah Sakit Overlake Washington, Dr. Radha Agrawal dan Dr. Ed Leonard, mengatakan, setiap harinya mereka harus berhadapan dengan pasien-pasien yang tidak memercayai diagnosisnya akibat adanya infodemi.

World Health Organization (WHO) mendefinisikan infodemi sebagai informasi yang menyesatkan tentang pandemi yang berakibat pada ketidakpercayaan masyarakat terhadap para tenaga kesehatan atau dalam kata lain, misinformasi pandemi.

Dikutip dari The Denver Channel, Dr. Radha mengatakan, "Mereka telah memikirkannya dan memutuskan, juga mereka tidak mengindahkan masukan yang saya berikan terkait apa yang sehausnya mereka lakukan.”

Dampak dari infodemi ini juga dirasakan oleh CEO Rumah Sakit Scripps, Chris van Gorder. Ia melihat banyak pasien yang tidak senang dengan diagnosis Covid-19 yang didapat. Para pasien beranggapan Covid-19 itu palsu dan hanya diperuntukkan untuk meraup keuntungan.

Para tenaga kesehatan kesulitan menghadapi infodemi ini karena menilai tidak ada upaya yang signifikan dari pihak luar dalam meredam misinformasi yang beredar.

Meski begitu, hal ini tidak membuat para nakes menyerah dan akan terus memperjuangkan kesehatan para pasien.

"Saya masih akan merawat Anda dan masih akan terus berharap Anda segera pulih," ujar Dr. Radha.

Viona Priscilla/Universitas Multimedia Nusantara

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya