Liputan6.com, Jakarta- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat untuk tidak ikut menyebar informasi Wakil Presiden Ma'ruf Amin salat jenazah disertai rukuk dan sujud, sebab hal tersebut hoaks dan mengarah pada fitnah.
Sekretaris Umum MUI Sulsel Muammar Bakry mengatakan, menyebarluaskan berita bohong Ma'ruf Amin salat jenazah disertai rukuk dan sujud akan berdosa, sebab hal tersebut tidak dilakukan Ma'ruf Amin.
Baca Juga
“Sungguh itu sudah mengarah pada fitnah dan karena itu sebaiknya kita tidak share hal-hal yang mengarah kepada fitnah. Apalagi, dialamatkan pada tokoh tertentu sebagai wapres dan juga sebagai ulama, tidak mungkin melakukan seperti itu,” kata Muammar, dikutip dari situs muisulsel.com, Kamis (12/5/22).
Advertisement
Muammar yang juga dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, mengungkapkan, ada hadis yang menyatakan, Kafaa bilmar’i kaziban anyahdutsa bimaa yasma’: ‘Seorang itu sudah dianggap pembohong pendusta kalau dia menyampaikan sesuatu yang belum valid’.
“Nah, ini share seperti ini kalau kita lakukan, berita yang tidak valid, apalagi mengarah pada fitnah maka kita menjadi bagian dari orang yang terdaftar sebagai pembohong, apalagi kalau misalnya itu mengarah kepada fitnah, berarti kita juga menjadi pemfitnah atau tukang fitnah. Ini, dua ini, dua dosa yang kita tidak sadari bahwa kita sudah masuk daftar pembohong, dan yang kedua adalah pemfitnah,” tutur Muammar.
Sebelum menutup penyampaiannya, Muammar, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam membagikan informasi, “Jadi mohon hati-hati share seperti ini," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kata Pakar Telematika
Pakar Telematika, Roy Suryo, melalui akun Twitter @KRMTRoySuryo2, mengklarifikasi video hoaks tersebut dengan mengunggah postingan di akun Twitter, Selasa (10/5/2022).
Roy Suryo memastikan klaim videoWapres Ma'ruf Amin salat jenazah disertai rukuk dan sujud tersebut hoaks alias berita bohong.
“Beredar Video HOAX yg disebut2 ‘Cara Sholat Jenazah ala Wapres Ma’ruf Amin, Pakai RUKUK & SUJUD,” tulis anggota DPR RI, tersebut.
Roy Suryo menulis pula, pria yang membungkuk di depan peti jenazah bukanlah KH Ma’ruf Amin.
Dari bendera yang ada di peti mati misalnya, Roy Suryo memastikan acara pelepasan jenazah tersebut bukan di Indonesia.
“Itu bukan TKP di Indonesia, kalau melihat BENDERA diatas Peti adalah bendera SERAWAK, negara bagian Malaysia,” tulis Roy Suryo.
Advertisement
Hoaks Video Ma'ruf Amin Salat Jenazah Disertai Rukuk dan Sujud
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Wakil Presiden Ma'ruf Amin salat jenazah disertai rukuk dan sujud. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Klaim video Wakil Presiden Ma'ruf Amin salat jenazah disertai rukuk dan sujud menampilkan sejumlah orang sedang mendampingi seorang yang mengenakan baju putih penutup kepala hitam, kemudian seorang yang mengenakan baju putih tersebut terlihat sedang melakukan gerakan salat.
Dalam video terdapat tulisan "RAMAI JADI PERBINCANGAN ADA YANG TAU BAPAK INI SHALAT Bapak INI SALAT APA!!".
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Viral,sampai memalukan,sesudah lebaran,ada pejabat malasia yg wafat,indonesia mengutus wakil peresiden kemalasia utk ta'ziyah beserta ibu dan paspamfres,begitu solat jenajah Alloh hilangkan 'ilmu dan barokah WAKIL PERESIDEN,BEGITU SOLAT JENAZAH PAKE RUKU DAN SUJUD,EDAAAAN,SEMUA AJUDAN DAN DUTA BESAR MALU DAN BINGUNG,JUGA PARA ULAMA MALASIA YG MAU JADI MA'!Mum pada bubar,karna MA'RUP AMIN SOLAT JENAZAH PAKE RUKU DAN SUJUUUUD,MALU KITA PUNYA WAKIL YG GELAR KIYAI HILANG DICABUT BAROKAH ILMUNYA OLEH ALLOH SWT😭😭😭😭😭😭😭😭ngeriiiiiiiiii wahai saudarakuuuuuuuuuuuuuuuuuuuui,akibat suruh rakyat makan pisang 2,dia makan kenyang dari duit rakyat yg lagi susaaaaaah".
Benarkah video Wakil Presiden Ma'ruf Amin salat jenazah disertai rukuk dan sujud? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement