KPU DIY Ajak Warga Lawan Hoaks Pemilu 2024

KPU DIY terus menggencarkan pendidikan pemilih di lima kabupaten dan kota guna mencegah penyebaran hoaks soal Pemilu 2024.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Mei 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Kampanye Pemilu Pilkada Pilpres (Freepik/Rawpixel)
Ilustrasi Kampanye. (Freepik/Rawpixel)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak, warga memerangi hoaks atau informasi bohong yang berpeluang muncul menjelang Pemilu 2024.

Koordinator Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU DIY, Ahmad Shidqi mengatakan bahwa pihaknya terus menggencarkan pendidikan pemilih di lima kabupaten/kota sejak 2021 untuk meningkatkan kemampuan masyarakat memerangi hoaks.

"Ini penting karena pengalaman pada Pemilu 2019, hoaks sudah mulai bertebaran sejak awal, utamanya melalui media sosial," kata Shidqi dilansir dari Antara, Rabu (18/5/2022).

Menurut Shidqi, antisipasi hoaks selalu menjadi perhatian utama dalam setiap kegiatan sosialisasi dan edukasi. Tingkat partisipasi pemilih pemilu di DIY, kata Shidqi, selama ini selalu di atas 80 persen.

"Dampak hoaks ini luar biasa. Pengalaman 2019 hoaks juga memicu pembelahan yang berkepanjangan, baik yang menyerang antarpendukung calon maupun hoaks yang menyerang penyelenggara pemilu," ucap dia.

Untuk menghindarkan masyarakat dari hoaks, politik uang, hingga politisasi SARA menjelang Pemilu 2024, KPU DIY bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY terus menggencarkan pendidikan pemilih di lima kabupaten/kota.

Shidqi menambahkan, pemilih pemula menjadi sasaran utama karena mereka pertama kali menggunakan hak pilihnya serta berpotensi menjadi rebutan para kontestan Pemilu 2024.

"Kami perlu mengedukasi pemilih sejak awal sehingga pemilih di Yogyakarta lebih rasional, cerdas menentukan pilihan, termasuk tidak terpengaruh hoaks," tutup dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya