Kominfo Hapus 6.031 Hoaks Seputar Covid-19

Liputan6.com, Jakarta- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melakukan penertiban hoaks seputar Covid-19, dengan menghapus unggahan informasi bohong seputar penyakit tersebut.

Dikutip dari situs resmi Kominfo, hingga 22 Agustus 2022, sebanyak 6.031 hoaks seputar Covid-19 telah ditindaklanjuti dan 767 konten telah diserahkan ke penagak hukum.

Hoaks seputar Covid-19 paling banyak dihapus beredar lewat Facebook, jumlahnya mencapai 5.312 unggahan dari 5.576 sebaran. Instansi tersebut juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Twitter sebanyak 579 unggahan dari 610 sebaran hoaks.

Kominfo juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di YouTube sebanyak 54 unggahan dari 55 sebaran hoaks yang disebar dari platform berbagi video tersebut.

Hoaks Covid-19 yang beredar di Instagram pun tak luput dari penertiban Kominfo, sebanyak 44 dari 52 sebaran unggahan telah dihapus. Berikutnya adalah TikTok, sebanyak 420 unggahan hoaks seputar Covid-19 telah dihapus Kominfo dari 56 sebaran.

 Cek Fakta Liputan6.com pun terus melakukan penelusuran informasi seputar penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut. Hasilnya sebagian informasi terbukti tersebut hoaks, simak kumpulan hoaks tersebut dalam halaman berikut ini.

Penularan Covid-19 diiringi dengan peredaran hoaks. Meski saat ini jumlah temuannya lebih rendah dibanding saat awal pandemi tetapi informasi palsu seputar penyakit tersebut masih tersebar.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebaran hoaks seputar Covid-19 hingga 22 Agustus 2022 mencapai 6.349 unggahan, dengan temuan isu hoaks seputar Covid-19 mencapai 2.225 konten.

Dikutip dari situs resmi Kominfo, 6.349 hoaks seputar Covid-19 tersebar diberbagai media sosial. Facebook paling banyak digunakan untuk menyebar hoaks seputar Covid-19, dengan sebaran mencapai 5.576.

Sebaran hoaks seputar Covid-19 terbesar ke dua terdapat di Twitter, sebanyak 610 unggahan informasi palsu seputar penyakit tersebut diunggah hingga 22 Agustus 2022.

TikTok menjadi media sosial yang dimanfaatkan untuk menyebarkan hoaks seputar Covid-19 terbanyak ketiga, dengan 56 sebaran. Sedangkan sebaran hoaks seputar Covid-19 terbanyak keempat berada di YouTube, dengan 55 sebaran.

Instagram menjadi media sosial kelima terbesar yang dimanfaatkan untuk menyebar informasi palsu seputar penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 tersebut, dengan jumlah sebaran mencapai 52.

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.