Teknologi HAARP Jadi Bahan Hoaks Pemicu Bencana, Berikut Daftarnya

Berikut kumpulan hoaks seputar teknologi HAARP.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Feb 2023, 14:15 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 11:00 WIB
Tangkapan layar  klaim gempa Turki disebabkan teknologi HAARP
Penelusuran klaim gempa Turki disebabkan teknologi HAARP

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi High-frequency Active Auroral Research Program atau HAARP kerap dijadikan bahan hoaks sebagai pemicu bencana, hal ini pun dapat membuat persepsi yang salah.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi viral seputar teknologi HAARP sebagai pemicu bencana. Hasilnya terbukti kabar tersebut hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar teknologi HAARP.

Gempa Turki Hasil Rekayasa Lewat Fenomena Kilat Teknologi HAARP

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim fenomena kilat rekayasa teknologi High-frequency Active Auroral Research Program atau HAARP sebabkan gempa Turki. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 9 Februari 2023.

Unggahan klaim fenomena kilat rekayasa teknologi HAARP sebabkan gempa Turki tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"FENOMENA YANG SAMA .

Tidak ada gempa yang disertai petir / kilat , kecuali ada campur tangan manusia .

Slide 1 👉 Gempa di Meksiko dengan Magnitodo 8,1 SR ( september 2021 )

Slide 2 👉 Gempa Turky

Slide 3 👉 Gempa Maluku ( Tidak ada petir / kilatan cahaya )

TURKY DISERANG !!( HAARP )

Gempa Meksiko 👇

https://youtube.com/watch?v=1UjQ9ddY7RY&feature=shares"

Keterangan tersebut disertai dengan tiga video.

Benarkah klaim fenomena kilat rekayasa teknologi HAARP sebabkan gempa Turki? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini... 

 

Gempa Turki Disebabkan Teknologi HAARP

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim gempa Turki disebabkan teknologi High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP). Hal ini diunggah salah satu akun Facebook, pada 8 Februari 2023.

Unggahan klaim gempa Turki disebabkan teknologi HAARP tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"Ini bukan gempa alami..

Ini adalah H.A.A.R.P ...

Bahkan jalan raya terlihat tenang tanpa Getaran dan tiba-tiba gedung ambruk....

Tanker Minyak , kapal kontainer , dan kapal.kargo yang digunakan untuk mengangkut biji2an Ukraina terbakar di pelabuhan terbesar Turkey di Mediterania Timir , Iskenderun .

Ledakan yang mencurigakan ,Gempa yang mencurigakan , dan Sekarang kebakaran ini .Hanya ada satu penjelasan .

TURKI DISERANG !!

Sesungguhnya perang dunia ke 3 sudah dimulai tanpa menggunakan senjata....

#hanyauntukyangfahamsaja"

Benarkah klaim gempa Turki disebabkan teknologi HAARP? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini...

Fenomena Air Laut di Pantai Bangka Surut Simulasi HAARP untuk Membuat Bencana

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim fenomena air laut di Pantai Bangka surut adalah simulasi High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) untuk meciptakan. Informasi tersebut diunggah pada 13 Oktober 2022.

Unggahan klaim fenomena air laut di Pantai Bangka surut adalah simulasi HAARP untuk meciptakan berupa video yang menampilkan dataran pasir dan sedikit air. Sejumlah orang terlihat menyaksikan dataran pasir tersebut.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"12-10-2022

Air laut pantai Sampur Bangka Belitung kering dan surut.

https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/.../viral...

apakah fenomena dari simulasi H A A R P hanya sekedar dibuat viral [membuat publik panik dan takut] atau uji coba H A A R P untuk "action required disaster"??

[seperti petunjuk di beberapa card game Iluminati untuk bencana di New World Order].

1 Tesalonika 5:6

Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

1 Tesalonika 5:17

Tetaplah Berdoa"

Benarkah klaim fenomena air laut di Pantai Bangka surut simulasi HAARP untuk membuat bencana? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya