Awas Modus Penipuan Ganti Barcode QRIS, Kenali Cara Menghindarinya

Simak tips agar tidak tertipu oleh modus penipuan yang mengganti barcode QRIS

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Apr 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2023, 16:00 WIB
Seorang pria berbadan gempal tersorot rekaman CCTV diduga sedang memalsukan tampilan QRIS/ QR Code Masjid
Seorang pria berbadan gempal tersorot rekaman CCTV diduga sedang memalsukan tampilan QRIS/ QR Code Masjid. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta- Modus penipuan kini semakin beragam, salah satunya adalah dengan mengganti QR Code pembayaran yang resmi dengan miliknya.

Beredar video yang menampilan seorang pria mengganti barcode QRIS atau QR Code diduga berisi nomor rekening pelaku, pada kotak amal sebuah masjid.

Kejadian itu terekam oleh kamera CCTV masjid, beberapa kotak amal ditempelkan stiker QRIS atau QR Code, diduga berisi nomor rekening pelaku.

Video tersebut pun sudah disebarkan beberapa akun media sosial dan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan modus penipuan yang mengganti barcode QR Code.

Agar tidak tertipu oleh modus penipuan yang mengganti barcode QRIS, berikut tipis untuk menghindarinya melansir Antara, Senin (10/4/2023).

1. Lembaga resmiI

Ini merupakan cara paling mudah untuk melindungi diri dari phishing, yaitu hanya memindai kode QR dari lembaga resmi. Jangan pernah menggunakan kode QR dari sumber yang tidak diketahui.

2. Teliti

Kode QR biasanya dicetak untuk memudahkan pemindaian, misalnya untuk pembayaran di restoran. Selalu perhatikan keaslian poster kode QR tersebut.

Contohnya, ketika makan di restoran, pastikan kode QR tersebut memang berasal dari rumah makan, bukan dari sumber lainnya.

3. Cek ulang URL

URL atau alamat website akan muncul ketika memindai kode QR. Cek ulang URL tersebut dan perhatikan apakah ada kejanggalan.

4. Jangan bagikan kode QR

Kode QR bisa saja menjadi tautan untuk informasi pribadi, misalnya kode QR yang ada di kartu vaksin. Oleh karena itu, jangan membagikan kode QR dan dokumen pribadi, baik dalam bentuk cetak atau unggahan di media sosial.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya