Ragam Hoaks Organisasi atau Badan Naungan PBB, dari Bank Dunia hingga UNICEF

PBB merupakan organisasi global yang mempunyai organisasi dan badan khusus untuk membantu kerjanya.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 25 Agu 2023, 13:39 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoaks

Liputan6.com, Jakarta - PBB merupakan organisasi global yang mempunyai organisasi dan badan khusus untuk membantu kerjanya. Sayangnya banyak hoaks yang mencatut nama badan atau organisasi yang berada di bawah PBB.

Lalu apa saja hoaks tersebut? Berikut beberapa di antaranya:

1. Waspada Situs Palsu Catut UNICEF, Minta Warga Isi Kuesioner Berhadiah Uang

Sebuah situs palsu yang mencatut nama United Nations Children's Fund, atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) beredar di media sosial. Situs palsu itu pertama kali dibagikan di aplikasi percakapan WhatsApp.

Adapun alamat situs tersebut yaitu http://luckybreakthrough.buzz/Btweyw/UNICE-Government-subsidies.

Situs palsu itu menggunakan Logo UNICEF dan ketika diklik diminta untuk mengisi kuesioner berhadiah uang.

Lalu benarkah klaim dalam situs tersebut? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Direktur Jenderal WHO Ditangkap Interpol Karena Kejahatan Kemanusiaan

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus ditangkap interpol karena kejahatan kemanusiaan dan genosida. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 25 Juli 2022.

Dalam postingan itu terdapat artikel berjudul "WHO director arrested for crimes against humanity, the WEF may be next" atau dalam Bahasa Indonesia "Direktur WHO ditangkap karena kejahatan terhadap kemanusiaan, WEF mungkin berikutnya"

Akun itu menambahkan narasi "Kita hanya bisa berharap"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus ditangkap interpol karena kejahatan kemanusiaan dan genosida? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Bank Dunia Prediksi Pandemi Covid-19 Berakhir pada Maret 2025

Sebuah dokumen Bank Dunia berisi prediksi berakhirnya pandemi Covid-19 pada Maret 2025 beredar di media sosial. Dokumen tersebut disebarkan akun Facebook Yulizar Tohar pada 5 Agustus 2021.

Akun Facebook Yulizar Tohar mengungah gambar tangkapan layar sebuah dokumen yang diklaim berasal dari Bank Dunia. Dokumen itu juga diklaim berisi berakhirnya pandemi Covid-19 pada Maret 2025.

"*Dokumen Bank Dunia Tunjukkan Covid Akan Berakhir Maret 2025*

️Jadi ada alasan mengapa negara-negara memesan booster vaksin pada tahun 2024.Entah orang memberontak atau perang melawan jiwa manusia berlanjut hingga 2025.

https://documents1.worldbank.org/.../World-COVID-19..." tulis akun Facebook Yulizar Tohar.

Konten yang disebarkan akun Facebook Yulizar Tohar telah 14 kali dilihat dan mendapat 2 komentar warganet.

Benarkah Bank Dunia memprediksi pandemi Covid-19 berakhir pada Maret 2025? Simak dalam artikel berikut ini...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya