Indonesia-Jepang Berkolaborasi Dorong Penguatan Transformasi Digital

Presiden RI Joko Widodo bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sepakat untuk melakukan kolaborasi penguatan ketahanan pangan, energi, dan transformasi digital dalam acara KTT Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang.

oleh Julia Rizky Khoirunisa diperbarui 19 Des 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2023, 19:00 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Jokowi memimpin agenda 4 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang yang digelar di Hotel The Okura, Tokyo, pada Minggu (17/12/2023). (Foto: Liputan6/Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sepakat untuk melakukan kolaborasi penguatan ketahanan pangan, energi, dan transformasi digital dalam acara KTT Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang.

Acara ini dilaksanakan di Hotel Okura Jepang dan berlangsung selama dua hari, yakni mulai dari tanggal 17-18 Desember 2023.

"Kemitraan ASEAN dan Jepang yang telah berjalan selama lima dekade menjadi momentum penting dalam mempersiapkan kerja sama di masa mendatang agar kawasan dapat menjadi lebih stabil dan tangguh di tengah dinamika geo politik dan geo ekonomi yang sangat dinamis," kata Jokowi melalui keterangan resmi di Jakarta, dilansir dari Antara pada Senin (18/12/2023).

Jokowi menyatakan bahwa kemitraan ini akan difokuskan pada dua prioritas, yakni penguatan ketahanan pangan dan energi, serta transformasi digital.

Ketahanan pangan akan diperkuatan dengan meningkatkan produktivitas rantai pasok pangan melalui pengembangan teknologi, ketersediaan pupuk, dan harmonisasi standar komoditas pertanian.

Sementara pada sektor energi, Jepang merupakan mitra penting ASEAN dalam membantu akselerasi transisi energi ke energi baru dan terbarukan yang adil, inklusif, dan terjangkau.

"Kerja sama ASEAN-Jepang dapat diarahkan untuk mendorong investasi dan alih teknologi rendah karbon, termasuk bagi pengembangan ASEAN Green Supergrid dan pemanfaatan ekonomi karbon," tutur Jokowi.

Prioritas kedua dalam kerja sama ini adalah akselerasi transformasi digital. ASEAN mencatat bahwa ekonomi digital berpotensi tumbuh hingga 1 triliun dolar AS pada tahun 2030. Angka ini sangat mungkin menjadi ganda apabila disepakati kerangka kerja sama ekonomi digital ASEAN (DEFA).

DEFA telah diluncurkan pada 3 September 2023 lalu dan telah masuk pada perundingan putaran pertama pada awal Desember 2023 lalu. DEFA ditargetkan akan selesai pada tahun 2025 mendatang.

Pemanfaatan potensi ekonomi digital ini akan memprioritaskan program up-skilling dan re-skilling, serta penguatan infrastruktur konektivitas digital, termasuk integrasi sektor UMKM.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya