Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan di era digital juga membuat gejolak disinformasi tidak terbendung. Oleh karena itu, literasi media perlu diajarkan sejak dini melalui kurikulum sekolah.
Direktur Eksekutif National Association for Media Literacy Education, Michelle Lipkin mengungkap betapa pentingnya membangun literasi media untuk menangkal arus disinformasi.
Baca Juga
"Literasi media itu penting di era digital saat ini. Tanpa kemampuan memverifikasi dan memahami informasi dengan baik, masyarakat akan seterusnya rentan termakan hoaks," ujar Lipkin.
Advertisement
Lipkin menjelaskan, literasi media yang dimaksud adalah segala kemampuan termasuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, membuat, dan bertindak dalam berbagai bentuk komunikasi dan informasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Stanford dengan sampel sebanyak 3.400 siswa sekolah, sebagian besar dari mereka tidak memiliki kemampuan untuk menilai kredibilitas informasi yang mereka terima di ruang digital. Inilah yang mendasari mengapa literasi media perlu diterapkan sejak dini di sekolah.
"Kita butuh dana dan pengembangan secara profesional untuk menunjang para guru agar mereka bisa mengajarkan literasi media secara menyeluruh," tutur Lipkin menambahkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement