274 Isu Hoaks Beredar di Medsos pada Pemilu 2024, Kominfo Sebut Jumlahnya Turun

Konten hoaks masih tersebar di hampir seluruh platform media digital

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Mar 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2024, 19:00 WIB
Budie Arie.
Menkominfo Budi Arie Setiadi bertemu dengan Diaspora Indonesia yang berada di Barcelona, Spanyol, Selasa (27/2/2024). (Foto: Kominfo)

Liputan6.com, Jakarta- Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat 274 isu hoaks beredar di media sosial dan aplikasi percakapan selama periode Pemilu 2024, jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding 2019.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan, sebaran isu hoaks di ruang digital mengalami penurunan signifikan dibandingkan Pemilu 2019, dari tanggal 17 Juli 2023 sampai 18 Maret 2024, Tim AIS Kementerian Kominfo mengidentifikasi 274 isu hoaks. Sementara pada kurun waktu yang hampir sama dalam Pemilu 2019 Tim AIS Kementerian Kominfo mengidentifikasi sebanyak 714 isu hoaks.

“Jumlah sebaran hoaks mencapai 3.235 konten, di mana 1.971 konten hoaks kita take down. Sisanya itu kita stempel hoaks, karena isunya nggak masuk akal," kata Budi, dikutip dari situs resmi Kementerian Kominfo, Rabu (20/3/2024).

Menurut Budi, konten hoaks masih tersebar di hampir seluruh platform media digital seperti Meta yang terdiri dari Facebook dan Instagram, X, Google dan Tiktok. Dia pun mengapresiasi upaya penyelenggara platform digital yang menerapkan kebijakan komunitas untuk menekan sebaran konten hoaks, termasuk yang berkaitan dengan Pemilu 2024.

"Tiktok sendiri sudah lapor ke kami selama Pemilu ini sudah take down 10,8 juta konten. Secara mandiri tanpa kita minta, kebijakan komunitas mereka melakukan crawling dan take down. Google juga hampir 2 juta lebih konten yang sudah di-take down secara mandiri. Termasuk Meta, Instagram dan Facebook," ungkapnya.

 

Situasi Ruang Digital Lebih Baik

Budi melanjutkan, situasi ruang digital usai pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Umum Serentak 2024 juga lebih baik dibanding dengan Pemilu Tahun 2019. Saat ini kebisingan ruang digital lebih banyak disebabkan kegiatan pendengung atau buzzer.

"Menurut data, suasana lebih baik dibanding Pemilu 2019. Hoaks yang sudah kita take down hampir 1.923 konten. Dan paling agak vital ini hampir 92% kebisingan ruang digital kita ternyata diisi para buzzer," jelasnya.

Budi pun mengajak masyarakat agar tetap menjaga situasi selama tahapan Pemilu 2024 tetap berlangsung damai.

"Saya ingin menyampaikan di bulan baik dan sebentar lagi kita akan menghadapi Idul Fitri, mari kita sama-sama suarakan damai penuh makna,” tuturnya.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya