Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video proses penandatanganan bukti pelunasan utang Indonesia ke China. Postingan itu beredar sejak dua pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 April 2024.
Baca Juga
Dalam postingannya terdapat video Menlu RI Retno Marsudi dengan utusan dari China. Di belakangnya juga terdapat Presiden RI Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping.
Advertisement
Video itu disertai narasi "Proses Penandatanganan Bukti Pelunasan Hutang Indonesia ke China"
Lalu benarkah postingan video proses penandatanganan bukti pelunasan utang Indonesia ke China?
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah akun CCTV Video News Agency di Youtube pada 17 Oktober 2023.
Dalam video tersebut terdapat narasi
"Presiden Tiongkok Xi Jinping pada hari Selasa mengadakan pembicaraan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang berada di Beijing untuk menghadiri Forum Belt and Road untuk Kerjasama Internasional yang ketiga dan melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok."
Penelusuran dilanjutkan dan Cek Fakta Liputan6.com menemukan artikel berjudul "Bertemu Jokowi, Xi Jinping Puji Kereta Cepat Whoosh" yang tayang di Liputan6.com pada 19 Oktober 2023.
Berikut isi artikelnya:
"Liputan6.com, Jakarta - Presiden China Xi Jinping menyampaikan bahwa pihaknya bersedia untuk memperluas dan memperkuat kerja sama dengan Indonesia di industri-industri baru seperti ekonomi digital dan kendaraan energi baru.
Mengutip US News, Kamis (19/10/2023) dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Beijing, Xi Jinping juga menyoroti Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Indonesia yang dibangun dengan kerja sama China-Indonesia.
Xi Jinping menyebut Kereta Cepat itu sebagai "merek emas" kerja sama China-Indonesia dalam program Belt and Road.
Seperti diketahui, pada awal Oktober 2023 Jokowi meresmikan kereta api berkecepatan tinggi senilai USD 7,3 miliar yang menghubungkan Jakarta dengan kota Bandung.
Selain Kereta Cepat, China juga menyatakan kesediaannya meningkatkan impor produk pertanian dan perikanan dari Indonesia, kata Xi Jinping dalam pertemuan dengan Jokowi di sela-sela Belt and Road Forum, menurut laporan media pemerintah China Central Television.
Xi Jinping mengatakan kedua belah pihak harus memperdalam integrasi rantai industri dan rantai pasokan, dan bersama-sama mempromosikan pembangunan “koridor ekonomi komprehensif regional.
Adapun Jokowi yang menyampaikan bahaa Indonesia menganggap China sebagai mitra strategis yang penting dalam pembangunan dan konstruksi ekonomi nasional.
"(Indonesia) berharap untuk lebih memperkuat komunikasi dan kerja sama dengan China," ucap Jokowi.
Presiden China menambahkan, kedua belah pihak harus bekerja sama secara erat untuk menjaga sentralitas ASEAN, mempromosikan regionalisme terbuka, dan menunjukkan tanggung jawab negara-negara berkembang utama.
Pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden China Xi Jinping di Great Hall of The People, Beijing, China, Selasa, 17 Oktober 2023 menghasilkan sejumlah kerja sama. Total ada sepuluh MoU kerjasama yang diteken kedua negara.
Mulai dari, kerja sama karantina produk perairan liar yang akan diekspor dari Indonesia ke Tiongkok, pembangunan perdesaan dan pengentasan kemiskinan, hingga penguatan investasi dan kerja sama ekonomi.
Penandatanganan sejumlah MoU kerja sama itu disaksikan langsung oleh Jokowi dan Xi Jinping. Kesepuluh MoU yang ditandatangani di hadapan kedua pemimpin yaitu:
1. Protokol tentang Persyaratan Pemeriksaan, Karantina, dan Sanitasi Veteriner Terhadap Produk Perairan Liar yang Akan Diekspor dari Indonesia ke Tiongkok;
2. Protokol Persyaratan Karantina dan Kebersihan Hewan Akuatik yang Dapat Dimakan dari Indonesia ke Tiongkok;
3. MoU Kerja Sama Implementasi Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI);
4. MoU Dialog Bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan;
5. MoU Kerja Sama Pembangunan Perdesaan dan Pengentasan Kemiskinan;
6. MoU tentang Pertukaran Pengalaman untuk Tata Kelola dan Pembangunan Berkelanjutan;
7. MoU tentang Pembentukan Mekanisme Koordinasi Promosi Bersama Poros Maritim Global dan Belt and Road Initiative;
8. MoU Pendalaman Kerja Sama Bidang Kedokteran dan Kesehatan;
9. MoU Penguatan Investasi dan Kerja Sama Ekonomi; dan
10. MoU Peningkatan Kapasitas dan Pertukaran serta Kerja Sama dalam Pembangunan Berkelanjutan.
Sebelumnya, saat bertemu secara bilateral dengan Presiden Xi Jinping, Jokowi meyakini bahwa hubungan baik Indonesia dengan RRT akan makin kuat ke depannya. Untuk itu, Jokowi mendorong agar kedua negara memanfaatkan momentum baik saat ini untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.
"Momentum baik ini harus kita manfaatkan untuk makin memperkokoh kerja sama bilateral serta tingkatkan kolaborasi dan kerja sama yang konkret bagi kawasan maupun bagi dunia," ujar Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (18/10/2023).
Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun."
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=2kbSWhLPDtU
https://kemlu.go.id/portal/id/read/5392/berita/presiden-jokowi-dan-presiden-xi-jinping-bahas-kerja-sama-bilateral-indonesia-rrt
Advertisement
Kesimpulan
Postingan video proses penandatanganan bukti pelunasan utang Indonesia ke China adalah tidak benar. Faktanya video tersebut diambil saat Menlu RI menandatangani sejumlah MOU di sela-sela Belt and Road Forum tahun 2023 lalu.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement