Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Inggris berencana untuk memasukkan literasi digital dan pemikiran kritis ke kurikulum pada murid-murid sekolah dasar dan menengah. Hal ini buntut dari kerusuhan akibat disinformasi yang terjadi belum lama ini.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Bridget Phillipson akhir pekan lalu. Ia menjelaskan murid-murid akan diajarkan bagaimana mengenali konten palsu dan konspirasi di dunia maya.
Baca Juga
Selain itu murid-murid juga akan diajarkan untuk menganalisa artikel surat kabar dan bagaimana menemukan judul clickbait yang dibuat-buat. Kabarnya, kurikulum baru ini akan mulai diajarkan tahun 2025 mendatang.
Advertisement
"Kami akan meninjau kurikulum yang ada dan mengembangkan rencana untuk menanamkan keterampilan penting dalam pelajaran untuk mempersenjatai anak-anak kita terhadap disinformasi, berita palsu, dan teori konspirasi busuk yang beredar di media sosial," ujar Phillipson dilansir Sunday Telegraph.
"Saat ini sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan skill menghadapi tantangan yang mereka lihat secara online," katanya menambahkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement