Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pengusaha katering di Kediri, Jawa Timur diduga menjadi korban penipuan oleh oknum yang menawarkan kerja sama pengadaan program makan bergizi gratis.
Temuan ini pun menjadi perhatian pemerintah. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati meminta, masyarakat berani melapor kepada Badan Gizi Nasional (BGN) jika menemukan penipuan yang berkedok Makan Bergizi Gratis (MBG).
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Kami juga dapat laporan dari lapangan, ada oknum, ada yang menyelenggarakan MBG fiktif, dan sebagainya. Mohon kalau masyarakat melihat kondisi ini atau mengetahui ada hal tersebut, dilaporkan saja. Sekarang BGN sudah punya platform pelaporan, bgn.lapor.go.id," kata Adita dilansir dari Antara, Selasa (21/1/2025).
Ia menambahkan, saat ini platform milik BGN tersebut tidak hanya terbuka untuk menerima aduan terkait penipuan yang mencatut program MBG, tapi juga menerima masukkan dari masyarakat terkait dengan penyelenggaran MBG.
"Harapannya dengan tersedianya platform pelaporan tersebut, maka masalah yang ada bisa segera ditindaklanjuti dan masyarakat Indonesia bisa melihat pelaksanaan program MBG yang lancar dan optimal tidak hanya bagi penerima manfaat tapi juga pihak-pihak lain yang terkait," tambah Adita.
Selain itu, ia juga berpesan apabila penipuan yang mengatasnamakan program MBG dirasakan telah melanggar hukum maka masyarakat bisa ikut melaporkannya ke penegak hukum.
"Kalau sudah ada indikasi juga ke arah pelanggaran hukum, itu bisa dilaporkan ke aparat hukum yang terkait," kata Adita.
Sebelumnya, Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintahan Prabowo-Gibran memakan korban. Puluhan pengusaha katering di Kediri, Jatim, tertipu oleh oknum yang menjanjikan penawaran kerja sama program tersebut.
Diah, seorang korban mengaku awalnya ditawari oleh temannya pengadaan program makan bergizi gratis tersebut untuk 1.000 kotak. Saat itu, masih belum ada urusan terkait dengan pembayaran.
Ia mengambil untuk 2.000 kotak, sehingga menyerahkan uang Rp2 juta yang diterima oleh oknum berinisial M.
Dia tidak tahu bahwa M, diduga melakukan penipuan. Ia menjadi cukup resah, sebab bukan hanya dirinya yang diduga menjadi korban, tapi ada banyak lainnya. Bahkan, informasinya uang yang terkumpul lebih dari Rp70 juta dari aksi yang dilakukan M.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement