Tahun Politik, Panen bagi Para `Ghostwriter`

kendati belum dikenal banyak orang, profesi ghostwriter sangat menjanjikan, terutama dari sisi finansial.

oleh Maria Flora diperbarui 22 Mar 2014, 16:50 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2014, 16:50 WIB
ghost-writer
ghost-writer

Citizen6, Jakarta Kendati bukan termasuk hal yang baru, profesi ghostwriter belum banyak dikenal orang. Padahal, bidang ini sangat menjanjikan, terutama dari sisi finansial. Tak heran jika ghostwriter semakin dilirik para penulis profesional untuk menekuninya.

Untuk memberikan wawasan seputar dunia penulisan bayangan tersebut, Sirikit School of Writing mengadakan seminar ghost writing. Eko Prasetyo, salah satu narasumber, menyebutkan jasa penulisan bayangan semakin berkembang.

”"idak hanya berupa buku biografi, tetapi juga bisa artikel, profil perusahaan, presentasi bisnis, hingga proposal," ujarnya.

Eko juga mencontohkan, 2014 merupakan tahun politik dan musim panen bagi para ghostwriter. Sebab, tidak sedikit calon anggota legislatif atau pejabat publik yang ingin menyampaikan visi misinya lewat buku.

"Banyak caleg yang punya gagasan, tapi tidak mampu menulis. Inilah peluang bagi ghostwriter," terangnya.

Yoshinta Sandyaningrum, salah seorang peserta, bertanya apakah kegiatan ghost writing tidak termasuk pembohongan publik. Eko menjawab tidak.

"Sebab, sebenarnya gagasan itu berasal dari klien. Ghostwriter-lah yang menuliskan ide-ide klien tersebut," papar mantan editor Jawa Pos tersebut.

Selain Eko, narasumber lainnya adalah Sirikit Syah. Ia menceritakan pengalamannya menghadapi klien, teknik penulisan, dan jenis-jenis tulisan yang bisa digarap oleh seorang penulis bayangan.

Sirikit mengingatkan ada komitmen yang harus dipegang penuh oleh penulis bayangan. Di antaranya, kualitas dan kerahasiaan identitas klien apabila diminta.

"Semua juga harus jelas di awal. Karena itu, seorang penulis bayangan bekerja berdasar surat perintah kerja atau SPK," jelasnya.

Setelah pemaparan materi, para peserta diajak praktik melakukan wawancara dengan peserta lain yang seolah-olah menjadi kliennya. Mereka membuat contoh tulisan ringkas bergaya memoar dan biografi.

"Saya belum pernah menulis buku biografi ataupun memoar. Namun, di sini saya mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan baru seputar blue ocean di bidang menulis. Keren!" tegas Andi M Yasin, peserta yang juga praktisi TI. (mar)

Penulis
Eko Prasetyo, editor.xxx@gmail.com

Baca juga:
Pelatih Faktor Penentu Partai Perempat Final UCL
5 Kebiasaan Teman yang Paling Nyebelin
Serunya Kunjungan 350 Komunitas di Lahan Pasir Pantai Bantul

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai Rabu 19 Maret 2014 sampai dengan 3 April 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Apa Arti Pemilu Buatmu". Ada hadiah utama LinkSys Smart Wi-Fi Router untuk satu pemenang dan merchandise spesial untuk 5 tulisan terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya