Mengenal Sarinah, Sosok yang Menginspirasi Soekarno

Sarinah, nama salah satu pusat perbelanjaan ini diambil dari nama salah seorang perempuan terdekat dalam hidup Bung Karno. Siapa dia?

oleh Rina Nurjanah diperbarui 15 Okt 2015, 13:47 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2015, 13:47 WIB
Mengenal Sarinah, Sosok yang Menginspirasi Soekarno
Sarinah, nama salah satu pusat perbelanjaan ini diambil dari nama salah seorang perempuan terdekat dalam hidup Bung Karno. Siapa dia?

Citizen6, Jakarta Sarinah, kini kita kenal sebagai salah satu nama pusat perbelanjaan modern yang pertama yang hari ini, Kamis, 15 Oktober 2015 terbakar. Pusat perbelanjaan ini diresmikan oleh Soekarno pada 15 Agustus 1966 telat satu tahun dari keinginan Soekarno untuk meresmikannya pada Hari Ibu, 22 Desember 1965. Kondisi tersebut tidak memungkinkan mengingat situasi panas perpolitikan Indonesia kala itu.

Sarinah mulai dibangun sejak tahun 1963. Pada saat peletakan batu pertamanya yang menuai kritik dari berbagai pihak, Soekarno menyatakan, "janganlah ada satu manusia yang mengira bahwa Sarinah adalah proyek lux. Sama sekali tidak". Hal ini menegaskan keinginan Soekarno untuk membangun sebuah pusat perbelanjaan yang baik bagi rakyat jelata dengan menyediakan barang-barang dengan harga yang murah namun bermutu bagus. 

Lebih jauh lagi, Sarinah dibangun oleh Soekarno atas kecintaannya pada sosok perempuan yang mengasuhnya sejak kecil dan mengajarkannya tentang cinta kasih bernama Sarinah. Mbok Sarinah, begitu panggilan Soekarno pada perempuan yang membantu ibu bapaknya mengasuhnya sejak kecil mengatakan, "Sarinah mendidik mengerti bahwa segala sesuatu di negeri ini tergantung daripada rakyat jelata". Untuk itulah Soekarno membangun pusat perbelanjaan Sarinah. 

Seperti diceritakan dalam biografi Bung Karno yang ditulis Cindy Adams, "Sarinah adalah bagian dari rumah tangga kami. Tidak menikah, dia kami anggap sebagai anggota keluarga.  Dia tidur dengan kami, tinggal bersama kami, memakan apa yang kami makan, tetapi dia tidak mendapat gaji sepeserpun."

"Dialah yang mengajarku mengenal kasih sayang. Sarinah mengajarku untuk mencintai rakyat. Rakyat Kecil. Selagi dia  memasak di gubuk kecil dekat rumah, aku duduk di sampingnya dan dia memberi nasihat, "Karno,  di atas segalanya engkau harus mencintai ibumu. Tapi berikutnya engkau harus mencintai rakyat kecil. Engkau harus mencintai umat manusia.

"Sarinah adalah satu nama biasa. Tetapi Sarinah yang ini bukanlah wanita biasa. Dia orang yang paling besar pengaruhnya dalam hidupku".

Kini, Sarinah serupa dengan pusat perbelanjaan modern lainnya dengan konsep square yang menjadi kawasan mewah bagi rakyat jelata. Entah apa yang akan dikatakan Soekarno melihatnya kini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya