Citizen6, Jakarta Jodoh dan maut memang misteri, begitu pula usia seseorang. Channan Petrides (22) tak pernah menyangka, di usia yang masih begitu muda ia mesti menghadapi kematian yang membayanginya ke manapun.
Saat masih berusia belasan, ia adalah tipikal remaja pada umumnya. Menyukai olahraga, berpacaran, pergi ke pesta, bahkan putus dengan pacar. Namun saat ia berusia 19 tahun dan diputuskan pacarnya, stres membuat penyakit mudah menyerangnya.
Ia diserang pneumonia dan infeksi dada. Setelah dibawa ke rumah sakit, Channan harus menerima berita buruk. Ia didiagnosis menderita cystic fibrosis.
Advertisement
Cystic fibrosis merupakan suatu kondisi yang menyebabkan paru-paru dan sistem pencernaan tersumbat dengan lendir tebal. Hal ini membuat Channan susah untuk bernafas.
"Umumnya penyakit ini menyerang seseorang yang berusia 40 tahun ke atas, namun kesehatan Channan yang memburuk membuat ia mesti menderita penyakit tersebut di usia muda," ujar dokter yang memeriksa Channan sebagaimana dikutip dari mirror.co.uk, Selasa (15/06/2015).
Meski ada kemungkinan transplantasi paru-paru, namun Channan diberi tahu kemungkinan terburuknya. Dokter mengatakan, ada kemungkinan ia bisa meninggal saat dioperasi atau organ-organ tubuhnya gagal bekerja dengan baik setelah enam bulan.
Mendengar hal tersebut, Channan memilih menolak transplantasi dan mewujudkan daftar keinginannya. Awalnya keluarganya tidak menyetujui, namun setelah mendapat penjelasan dari Channan, keluarganya pun mendukung.
Beberapa hal yang ingin ia lakukan telah diwujudkan di sisa umur Channan. Naik helikopter di London, bertemu tim football kesayangan, bahkan menonton konser Ed Sheeran.
Meski demikian, ia masih memiliki banyak daftar keinginan yang belum terwujud. Channan berharap, ia dapat mewujudkannya di umurnya yang divonis hanya tinggal setahun.
Daftar keinginan Channan telah menjadi viral di Facebook. Sembari berusaha mewujudkan daftar keinginannya, Channan turut membantu mengedukasi masyarakat tentang penyakit Cystic Fibrosis.
"Kini saat batuk, aku menemukan darah. Aku bahkan mesti diberi morfin untuk redakan rasa sakit di dadaku. Aku tak ingin yang lain merasakan apa yang kurasa. Aku ingin membantu masyarakat sadar akan pentingnya pemahaman terhadap penyakit Cystic Fibrosis," tutup Channan. (sul/kw)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini