Baju Bermotif Kelamin Wanita Ini Jadi Kontroversi

Setelan baju karya perancang ternama Australia, Wayne Cooper memicu kontroversi di media sosial. Baju yang dijual seharga 100 pound sterling

oleh Azwar Anas diperbarui 29 Okt 2015, 15:45 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 15:45 WIB
Ada-ada Saja, Baju Ini Bermotif Kelamin Wanita dan Jadi Lelucon
Setelan baju karya percancang ternama Australia, Wayne Cooper memicu kontroversi di media sosial. Baju yang dijual seharga 100 Poundsterling

Citizen6, Jakarta Setelan baju karya percancang ternama Australia, Wayne Cooper memicu kontroversi di media sosial. Baju yang dijual seharga 100 pound sterling atau sekitar Rp 2 juta itu bermotif alat kelamin wanita.

Gaun itu kini viral di dunia maya. Kronologinya bermula ketika seorang blogger Australia memamerkan baju yang baru dibeli itu kepada suaminya. Kemudian suaminya mengatakan kalau gaun itu mirip vagina. Di blog tersebut, wanita itu kemudian mengunggah foto dengan tagar #DressFail dan #OnceYouSeeYouCantUnsee.

Seperti dilansir dari metro.uk., blog itu langsung mendapat banyak respons dari wanita-wanita lain yang telah membelinya. Kemudian mereka semua sepakat menamai dress tersebut dengan nama vagina print.

sahara print

Sebenanrya, baju itu didesain untuk pakaian musim panas. Dari situs resmi desainernya, baju itu bernama Sahara Print. Sementara, filosofi motifnya bertujuan untuk membangkitkan kepercayaan diri dan kemewahan yang modern.

Namun sayangnya, banyak pengguna media sosial membuat baju itu jadi lelucon. Seseorang berpura-pura bertanya: "Apakah itu dress bergambar vagina, ups! Maksudku dress rancangan desainer?" Lelucon lainnya menulis: "Aku mencoba dress itu dengan anakku yang berusia 15 tahun, dan dia tertawa terbahak-bahak dan memintau melepasnya." (War)*

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya