Cerita di Balik Buku Bersampul Kulit Manusia

Ini satu-satunya buku di dunia yang dijilid dengan kulit manusia.

oleh Azwar Anas diperbarui 20 Nov 2015, 21:38 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2015, 21:38 WIB
Cerita di Balik Buku Bersampul Kulit Manusia
Satu-satunya buku di dunia yang dijilid dengan kulit manusia.

Citizen6 Jakarta Sekilas Anda tidak akan menyangka kalau buku berjudul Des Destinees de I'me (Pada Takdir Jiwa) ini bersampul kulit manusia. Mungkin Anda akan mengira, sampul dari buku berasal dari kulit sapi, kambing, atau buaya.

Akan tetapi, jika Anda meperhatikan lebih detail Anda akan menemukan pori-pori seperti dalam kulit manusia. Buku itu menjadi koleksi di Perpustakaan Houghton, Harvard University, dan menjadi satu-satunya buku di dunia dengan sampul dari kulit manusia.

Dikutip dari laman blog kampus tersebut, konservator buku langka serta ilmuwan Harvard, Alan Puglia mengatakan buku itu ditulis oleh Arsene Houssaye. Isinya berkaitan dengan pengakuan dosa manusia pada masa itu.

"Mereka 99 persen yakin bahwa bahan pengikat buku ini adalah berasal dari manusia," katanya.

Puglia mengatakan kulit sampul buku itu diambil dari bagian belakang badan wanita yang menderita penyakit mental dan telah meninggal karena serangan stroke. Jasad perempuan tersebut tidak diambil oleh keluarganya.

Ia juga mengatakan bahwa di era 1800-an, hal lazim menggunakan anggota tubuh mayat untuk bidang keilmuan. Mayat-mayat itu biasanya berasal dari seorang kriminal. "Sebuah buku tentang jiwa manusia berhak memiliki penutup (berbahan) manusia," jelasnya. (War)*

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya