Citizen6, Jakarta Bandara biasanya memiliki fasilitas yang lengkap untuk membuat nyaman pengunjung yang datang. Misalnya saja Bandara Internasional Changi. Kenyamanan tersebut ternyata membuat Eileen Ho dan Daniel Soo menganggaonya bak rumah.
Pasangan ini telah tinggal di bandara setidaknya selama tujuh bulan. Tidak hanya mereka berdua, Eileen juga membawa adiknya yang menderita epilepsi. Lalu, apa alasan mereka tinggal di bandara?
"Kami tidak punya tempat lain untuk pergi. Itu sebabnya kami tinggal di sini," ujar Eileen. Berdasarkan penuturannya pula diketahui kalau mereka tinggal di bandara setelah orang tua Eileen mengusir ia dan adiknya.
Advertisement
Â
Seperti dikutip dari The New Paper, Rabu (18/11/2015), alasan mereka memilih tinggal di bandara adalah karena fasilitasnya yang lengkap. "Semuanya ada di sini. Internet gratis, listrik gratis, air pun gratis," tutur Daniel.
Baca Juga
Daniel sendiri memilih ikut tinggal di bandara karena tak tega. Padahal Daniel terkadang bekerja paruh waktu dengan gaji yang lumayan. Eileen menjelaskan, awalnya mereka tinggal di tempat teman. Tapi mereka diminta pindah setelah menumpang selama dua minggu.
Sehari-hari, mereka menghabiskan waktu untuk makan, merokok, dan memainkan ponsel. Bukan berarti mereka tidak ingin mencari pekerjaan atau bantuan, tapi menurut Eileen, banyak yang tak mau menerima pegawai yang tuna wisma seperti dirinya.
Selain itu, ia telah mencoba meminta bantuan Pusat Layanan Keluarga, namun tidak ada tindak lanjut. Kini, Departemen Sosial yang mendengar kisah mereka telah mengirim petugasnya untuk mencarikan pilihan tempat tinggal alternatif serta mencarikan pekerjaan untuk mereka. (sul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6