Citizen6, Jakarta Rasanya saat ini hampir tidak ada orang yang tidak mengetahui Facebook. Facebook merupakan sebuah layanan jejaring social yang telah ada sejak tahun Februari 2004.
Pada tahun 2012 Facebook telah memiliki lebih dari satu milliar pengguna aktif diseluruh dunia. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Facebook yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini berfungsi sebagai jejaring social yang menghubungkan banyak orang. Mereka memakai FB untuk mencari teman baru atau saling berbagi informasi.
Advertisement
Tapi tahukah anda jika ternyata hal seperti ini telah ada sejak abad 16?
Jika anda berpikir bahwa jejaring social seperti Facebook adalah hasil dari kecanggihan internet di zaman modern saat ini, maka anda salah besar. Karena ternyata manusia sudah mengenal jejaring social sejak ratusan tahun yang lalu tepatnya pada abad ke-16. Pada abad ke-16 ada sebuah buku yang disebut “Alba Amicorum” dalam bahasa latin yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia memiliki arti “buku teman”.
Buku ini merupakan salah satu sumber informasi bagi para sejarawan mengenai kehidupan nenek moyang kita di masa lalu. Ahli sejarah Belanda Sophie Reinders mengatakan kalau buku ini adalah sarana eksis buat muda-mudi Eropa Utara sejak tahun 1560. Pada zaman itu muda-mudi eropa menggunakan Alba Amicorum sebagai alat untuk eksistensi diri.
Jejaring social kaum bangsawan ini umumnya berisi profil si pemilik, puisi, daftar koneksi profesional, prestasi, lirik lagu, lelucon, bahkan kadang-kadan skandal. Pada zaman itu muda-mudi Eropa kerap bertukar alba amicorum. Sama seperti Facebook Alba Amicorum digunakan muda-mudi saat itu untuk berbagi pesan atau gambar dengan rekan mereka, dengan cara ini mereka bisa saling bergosip atau berbagi koneksi yang penting untuk masa depan mereka.
Alba amicorum untuk anak laki-laki berfungsi sebagai LinkedIn dizaman sekarang. Mereka biasanya dikirim ke universitas atau dikenalkan pada tokoh-tokoh terkenal. Alba Amicorum yang mereka punya biasanya berisi daftar kontak, pemikiran filsuf dan prestasi yang mereka raih. Sedangkan untuk anak perempuan Alba Amicorum berfungsi seperti facebook. gadis remaja saat itu banyak yang ditugaskan sebagai pelayan di istana agar bisa memasuki lingkaran sosial kelas atas kerajaan. Alba amicorum mereka biasanya berisi koresponden dengan para sahabat atau kekasih atau rincian acara-acara sosial yang mereka hadiri.
Sedangkan untuk pasangan yang baru menikah Alba Amicorum digunakan untuk mengkonfirmasi hubungan dengan menulis catatan bersama. Kalau di Facebook seperti update status hubungan. Alba amicorum juga mereka gunakan untuk menulis permasalahan keluarga dan kegiatan keluarga. Kemudian Alba Amicorum ini akan bertukar dengan Alba milik kerabat atau teman. Sehingga mereka akan tahu apa saja aktivitas yang sudah dilakukukan. Bagaimana unik bukan?
Penulis:
Hijrani sihombing
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6