4 Tradisi Memumikan Jenazah Paling Unik di Indonesia

Ternyata Indonesia memiliki beberapa tradisi unik memumikan jenazah. Apa saja?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 21 Mar 2016, 10:22 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2016, 10:22 WIB
4 Tradisi Memumikan Jenazah Paling Unik di Indonesia
Ternyata Indonesia memiliki beberapa tradisi unik memumikan jenazah. Apa saja?

Citizen6, Jakarta - Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beragam kebudayaan. Hampir semua ragam kebudayaan yang populer di luar negeri ternyata juga dimiliki Indonesia. Salah satunya adalah memumikan jenazah.

Di Indonesia memumikan jenazah masih tetap berlangsung hingga sekarang. Beberapa suku pribumi yang masih kental akan kebudayaan leluhur akan mengawetkan mayat orang yang sangat berpengaruh di suku tersebut. Memumikan leluhur bagi mereka bisa memberikan keberuntungan.

1. Tradisi Mumi Suku Moni – Papua

Tradisi memumikan jenazah paling seram di Indonesia pertama datang dari tanah timur Papua. Adalah suku moni yang selalu memumikan kerabat yang sudah meninggal di dalam suku tersebut. Salah satu mumi yang terkenal dari suku tersebut adalah mumi Belau Mala.

Mumi tersebut ditempatkan pada sebuah kotak di depan desa. Pembuat mumi dari tubuh Belau Mala dilakukan karena ia dianggap sangat berjasa. Ia mengantarkan misionaris pertama ke desa ini dengan selamat.

Pemurnian biasanya dilakukan dengan dengan melumuri jenazah dengan minyak babi. Selanjutnya jenazah akan ditaruh di atas perapian hingga akhirnya mengering dan tidak membusuk. Seseorang yang ingin melihat mumi Belau Mala biasanya dikenakan tarif. Uang dari wisata itu akan digunakan untuk perawatan mumi dan kesejahteraan warga desa.

2. Tradisi Mumi Suku Dani - Papua

Suku Dani di Papua memiliki tradisi mengawetkan jenazah sejak lama. Jenazah yang diawetkan atau gampangnya disebut mumi ini memiliki warna hitam pekat. Berbeda dengan mumi yang ada di kawasan Mesir, mumi di sini tidak dibalut.

Posisi mumi dibuat duduk, dengan kepala mendongak ke atas dan mulut menganga lebar. Mumi biasanya disimpan di dalam rumah dan akan dikeluarkan jika ada wisatawan yang datang.

Proses pembuatan mumi di sini tidak dibalsam seperti yang ada di Mesir. Mumi di sini biasanya dijemur dan disimpan di dalam gua. Setelah agak mengering mumi akan ditaruh di atas perapian lalu ditusuk dengan tulang babi untuk menghilangkan lemak. Lambat laun mumi akan menghitam dengan sendirinya.

Selengkapnya, baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya