Liputan6.com, Jakarta - Ulama terkenal, Mbah Musyafa, meninggalkan jejak yang tak terlupakan di Kendal, Jawa Tengah. Wali yang menghabiskan kehidupannya dengan kesederhanaan dan kedekatan dengan Allah SWT ini meninggal dunia pada tahun 1969 di Kaliwungu, sebuah desa di Kendal, Jawa Tengah.
Mbah Musyafa dikenal sebagai pribadi yang sangat sederhana, baik dalam hal pakaian maupun cara bertutur kata. Kehidupannya yang jauh dari gemerlap duniawi mencerminkan karakter seorang wali yang benar-benar mengabdikan dirinya kepada Allah. Mbah Syafa bukan hanya terkenal karena kesederhanaannya, tetapi juga karena kondisinya yang disebut sebagai majdub.
Majdzub adalah istilah untuk seseorang yang sangat mencintai Allah dan dalam keadaan jadzab, yakni kondisi di mana seseorang tiba-tiba ditarik oleh Allah sehingga hijab kesadarannya terbuka. Fenomena ini mengubah cara pandang banyak orang terhadap Mbah Syafa, yang sebelumnya dianggap sebagai orang biasa.
Advertisement
Dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @karomahislam, banyak kejadian luar biasa yang terjadi di sekitar kehidupan Mbah Syafa. Salah satu peristiwa menakjubkan terjadi setelah musim haji, ketika seorang haji datang ke desa Mbah Syafa.
Ia mengaku membawa minuman titipan seseorang dari Makkah untuk diserahkan kepada Mbah Syafa. Padahal, warga sekitar tahu betul bahwa selama musim haji, Mbah Syafa tidak pernah meninggalkan rumahnya.
Peristiwa ini mengguncang keyakinan banyak orang yang sebelumnya hanya melihatnya sebagai orang biasa. Setelah itu, karomah-karomah lain yang menyertainya mulai terungkap.
Sebelum kejadian itu, banyak yang menganggap Mbah Syafa sebagai orang gila. Ia sering terlihat berperilaku di luar kebiasaan manusia pada umumnya. Tindakan-tindakannya yang aneh dan berbeda dari kebanyakan orang menambah anggapan masyarakat bahwa Mbah Syafa adalah sosok yang tidak normal.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Terbukalah Karomah Mbah Syafa
Namun, pandangan masyarakat terhadapnya mulai berubah setelah peristiwa menakjubkan tersebut. Orang-orang mulai mengakui adanya sesuatu yang lebih dalam pada diri Mbah Syafa. Setelah itu, banyak karomah lain yang muncul, memperkuat keyakinan masyarakat bahwa Mbah Syafa adalah wali yang terhubung dengan kekuatan ilahi.
Kiai Musyafa, seperti yang sering disebut oleh masyarakat sekitar, adalah salah satu wali majdzub yang berasal dari Kendal. Kaliwungu, Jagalan, dan Kutoharjo menjadi beberapa tempat yang sering dikaitkan dengan karomah Mbah Syafa. Keberadaannya menjadi simbol spiritual yang kuat di daerah tersebut.
Karomah-karomah Mbah Syafa dikenal luas, tidak hanya di kalangan warga Kendal, tetapi juga di luar daerah tersebut. Banyak orang yang datang untuk mencari berkah atau memohon doa kepada Mbah Syafa, yang mereka yakini memiliki kedekatan khusus dengan Allah.
Bahkan, banyak yang melaporkan bahwa mereka merasakan keberkahan dan keajaiban setelah berkunjung atau berdoa di tempat-tempat yang pernah dikunjungi Mbah Syafa. Kepercayaan terhadap karomahnya semakin menguat setelah banyak peristiwa luar biasa yang terjadi.
Masyarakat sekitar pun mulai menyadari bahwa Mbah Syafa adalah seorang yang sangat dekat dengan Tuhan, meski pada awalnya dianggap aneh dan tidak normal. Karomah yang dimilikinya tidak hanya sekadar hal-hal gaib, tetapi juga mencerminkan kebesaran Allah yang menampakkan diri melalui kehidupan Mbah Syafa.
Selain karomahnya yang terkenal, Mbah Syafa juga dikenal dengan ajaran-ajaran sederhana namun mendalam. Ia mengajarkan pentingnya zuhud, yakni hidup sederhana dan jauh dari keduniawian, yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang murni.
Ajaran-ajaran tersebut banyak menginspirasi orang-orang yang datang untuk belajar dari kehidupan Mbah Syafa. Keikhlasan, kesederhanaan, dan kecintaan terhadap Allah menjadi inti dari pesan yang selalu beliau sampaikan kepada umat.
Advertisement
Pengakuan Masyarakat Semakin Luas
Karomah yang dimiliki Mbah Syafa menunjukkan bahwa Allah SWT selalu mengangkat hamba-Nya yang ikhlas dan mencintai-Nya dengan sepenuh hati. Mbah Syafa adalah bukti nyata bahwa kesederhanaan dan kecintaan kepada Allah dapat membawa seseorang ke tingkat yang lebih tinggi dalam spiritualitas.
Masyarakat yang dulunya meragukan, kini semakin banyak yang datang untuk mengenal lebih dalam sosok Mbah Syafa. Pengakuan terhadap karomah-karomahnya semakin meluas, dan ia dihormati sebagai salah satu wali besar di Kendal.
Mbah Syafa memang bukanlah sosok yang mencolok atau mencari perhatian, namun karomah-karomahnya yang tersebar luas menjadi bukti bahwa ia adalah wali yang dipilih oleh Allah. Bahkan setelah wafatnya, pengaruh dan ajaran Mbah Syafa terus berkembang di kalangan masyarakat.
Keberadaan Mbah Syafa tetap dirasakan melalui warisan spiritual yang ditinggalkannya. Tempat-tempat yang pernah beliau singgahi masih sering dikunjungi oleh orang-orang yang mencari berkah atau sekadar mengenang kebaikan dan kebesaran hati Mbah Syafa.
Sebagai wali majdub, Mbah Syafa memiliki hubungan yang sangat erat dengan Allah, yang membawanya pada kondisi jadzab. Hal ini memungkinkan dia untuk menerima petunjuk dan karomah dari Allah secara langsung, yang kemudian dirasakan oleh banyak orang yang datang kepadanya.
Karomah-karomah yang dimiliki Mbah Syafa menunjukkan bahwa Allah SWT tidak membatasi cara-Nya untuk menunjukkan kebenaran. Mbah Syafa adalah contoh hidup bahwa kecintaan kepada Allah bisa membuka pintu-pintu keberkahan yang luar biasa.
Masyarakat Kendal dan sekitarnya akan selalu mengenang Mbah Syafa sebagai sosok wali yang hidup dalam kesederhanaan, namun memiliki pengaruh spiritual yang luar biasa. Karomah-karomahnya tetap menjadi bagian penting dari sejarah spiritualitas di Kendal.
Sampai hari ini, cerita tentang Mbah Syafa dan karomahnya terus diceritakan dari generasi ke generasi. Warisan spiritualnya menjadi pedoman bagi umat yang ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang sederhana namun penuh makna.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul