Mengintip Rahasia Pelumas Pertamina Jadi Produk yang Mendunia

Produk pelumas Pertamina milik PT Pertamina mempunyai standar kualitas berbasis internasional.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Mei 2016, 17:32 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 17:32 WIB
Mengintip Rahasia Pelumas Pertamina Jadi Produk yang Mendunia
Produk pelumas Pertamina milik PT Pertamina mempunyai standar kualitas berbasis internasional.

Citizen6, Jakarta Bagi kamu yang menggunakan kendaraan bermotor, brand pelumas apa yang digunakan? Selain memproduksi bahan bakar minyak (BBM), pelumas atau oli Pertamina menjadi produksi andalan.

Wawasan luas mengenai pelumas Pertamina berhasil diperoleh para peserta Campus Citizen Journalist Edu Trip Pertamina yang digelar Kamis (19/5/2016). Lima belas mahasiswa dan lima blogger berkesempatan mengunjungi PT Pertamina Lubricants di Tanjung Priok, Jakarta utara.

Pertamina Lubricants termasuk anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) yang memiliki bidang usaha pelumas atau oli otomotif dan industri. Produk pelumas Pertamina selalu mengikuti perkembangan teknologi mutakhir.

Dari tulisan Sri Mulyawati, mahasiswa yang ikut CJ Edu Trip Pertamina, produk pelumas Pertamina tak hanya berfokus pada kuantitas, tapi memiliki kualitas yang sangat baik berstandar internasional. Pertamina Lubricants memiliki empat unit produksi yang berada di Jakarta, Cilacap, Gresik, dan Thailand.

Public Relations PT Pertamina Lubricants, Intania Primasari Prionggio mengatakan, pelumas Pertamina Fastron Platinum sudah menjadi pelumas resmi perusahaan supercar Lamborghini. Artinya, pelumas Pertamina memiliki kualitas standar internasional.

Peserta Citizen Jurnalism menyimak keterangan pemateri di kantor Pertamina, Jakarta, Kamis (19/5). Edutrip CJ yang diadakan Liputan6.com bertujuan menambah wawasan peserta dalam pengelolaan hasil bumi Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

“Jadi bagi kalian pemilik kendaraan bermotor jangan ragu untuk menggunakan pelumas Pertamina,” jelasnya.

Memasuki pabrik produksi, peserta diajak melihat proses pembuatan pelumas Pertamina dari mulai blending, filling, hingga proses packing. Seluruh proses menggunakan mesin dan automatic system.

Untuk distribusi, Pertamina Lubricants menyalurkannya melalui SPBU khusus melayani pelumas otomotif, Pertamina Olimart, Agen Pelumas, dan Industri. Produk pelumas pertamina sudah menjadi produk yang mendunia dengan agen resmi di 120 negara.

Teknologi dan Jumlah Karyawan

Teknologi dan Jumlah Karyawan

Kamu pasti bertanya, bagaimana kunci khusus memproduksi pelumas? Di dalam pabrik pelumas, beberapa jenis pelumas Pertamina sedang diproduksi seperti Enduro, Fastron, Mesran, PrimaXP, Meditran, dan produk pelumas untuk industri Masri, Medipral dan Turbo Lube.

Tulisan Teguh Aryo Fandy, salah satu mahasiswa CJ Edu Trip Pertamina memaparkan, teknologi yang digunakan sangat canggih. Di dalam pabrik pelumas, jumlah karyawan tidak terlalu banyak. Hal ini dikarenakan seluruh proses produksi sudah memakai mesin.

Ada pekerja yang bertugas mengontrol proses produksinya saja. Pelumas Pertamina merupakan pelumas yang bermutu tinggi dan formulasinya dari bahan dasar berkualitas tinggi. Selain itu, dilengkapi teknologi aditif dalam jumlah, jenis dan komposisi yang tepat.

Peserta Citizen Jurnalism menyimak keterangan pemateri di kantor Pertamina, Jakarta, Kamis (19/5). Edutrip CJ yang diadakan Liputan6.com bertujuan menambah wawasan peserta dalam pengelolaan hasil bumi Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Dari data yang diperoleh, pelumas Pertamina sudah mendominasi pasar sampai 59% dan menerima sertifikat standar internasional, seperti API (wilayah Amerika), ACEA (wilayah Eropa), dan JASO (Jepang). Bahkan pelumas Pertamina sudah menjadi 15 pemain produk pelumas di dunia.

“Pelumas Pertamina yang memiliki visi menjadi world class energy company ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya, Pelumas Pertamina menjalankan kontrol yang ketat dalam proses produksi pelumasnya.

Selain itu dengan kita menggunakan produk pelumas Pertamina berarti kita turut mengurangi ketergantungan impor pelumas mengingat merek-merek yang lain itu semuanya diimpor karena belum memiliki pabrik dan laboratoriumnya di Indonesia,” jelasnya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya