Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan kaum transgender kini telah menjadi hal yang lumrah di dunia. Banyak perempuan bahkan ingin menjadi pria dan sebaliknya.
Baca Juga
Tak sedikit orang bahkan memutuskan mengubah jenis kelamin mereka secara permanen melalui jalan operasi dan terapi hormon. Meski membutuhkan waktu dan biaya yang tak sedikit, mereka berhasil mengubah jati dirinya dengan bantuan teknologi kedokteran, seperti yang dilakukan seorang atlet perempuan cantik ini.
Advertisement
Dilansir Viral4real, Senin (19/09/2016), seorang perempuan bernama Schuyler Bailar memilih untuk mengakhiri fisik perempuannya. Kisahnya bermula ketika ia memasuki bangku perkuliahan dan memutuskan untuk menjadi seorang pria.
Kisah Schuyler Bailar
Sejak kuliah di Hardvard University, Bailar bergabung untuk berenang di tim putra. Dirinya bersaing dalam olahraga NCAA Divisi I putra dan menjadi atlet transgender pertama.
Meski tidak memenangkan perlombaan sebanyak dirinya bergabung di tim putri, tapi Bailar percaya jika ia telah memenangkan pertempuran pribadi dengan dirinya sendirinya.
Ia menyadari jika menjalani hidup dengan kepribadian ganda tidaklah gampang, maka menentukan pilihan menjadi seorang pria bukanlah hal mudah.Â
Advertisement
Kisah Schuyler Bailar
Namun, seorang pelatih renang perempuan bernama Stephanie Morawski mendorong dirinya untuk membuat keputusan di dalam hidupnya.
"Saya berjuang menuntun Bailar karena ia ingin menemukan jati dirinya sebagai laki-laki, tapi ditahan kembali karena potongan atletik itu," kata Morawski
Pelatih renang di Hardvard itu bahkan bertemu dengan pelatih tim putra, Kevin Tyrrell untuk sepakat agar Bailar bisa bergabung ke dalam tim berenang putra.
"Menurut saya itu masuk akal, jika kamu senang menjadi pria dan mengidentifikasi diri kamu sebagai pria, maka masuklah," ujar Tyrell.
(rs/ul)
Â
Penulis:
Rosa Febryanty Razak
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Â