Liputan6.com, Jakarta Joko Anwar merupakan salah satu penulis naskah serta sutradara film Indonesia yang menginspirasi. Pria kelahiran Medan, 3 Januari 1976 ini, tercatat sebagai salah satu film maker tercerdas di Asia, menurut majalah Sound Magazine, Inggris.
Baca Juga
Perjalanan karir Joko Anwar untuk mencapai kesuksesan seperti sekarang tidaklah mudah, dan butuh perjuangan dan percaya diri. Sampai akhirnya Joko Anwar bertemu dengan Nia Dinata, yang merupakan seorang sutradara film. Nia Dinata yang membantu nama Joko Anwar melambung, sehingga ia bisa mendapat banyak penghargaan bergengsi.
Advertisement
Di tengah kesibukannya, Joko Anwar berkesempatan hadir di Studio Liputan6.com, lantai 8, SCTV Tower, Jakarta Selatan. Kedatangan Joko Anwar adalah sebagai salah satu tamu undangan serta tokoh inspirasi dalam acara INSPIRATO.
Berbicara di hadapan puluhan peserta acara Inpirato, Joko Anwar bercerita sejak kecil ia sangat menyukai film. Menurutnya dulu film adalah sesuatu yang tidak dibuat, ketika sudah besar dan mengerti, akhirnya Joko mengetahui ternyata dibalik sebuah film ada sebuah kelompok yang menciptakannya. Ada sutradara, juru kamera, penulis skenario, bintang film, editor dan lain-lain.
Saking sukanya dengan dunia film, Joko Anwar selalu mencari celah untuk bisa belajar dan bertemu dengan orang-orang hebat dalam bidang perfilman. Ketika masih sekolah, Joko selalu ingin masuk dalam ekstra kurikuler atau organisasi pembuatan film, berharap dari sana lah ia bisa tahu lebih banyak mengenai film.
“Sejak SMP saya suka membuat film dan pertunjukan di sekolah. Kalau di zaman sekarang mungkin yang namanya smartphone sudah bisa rekam film, tapi dulu harus beli handycame yang ukurannya besar dan harganya mahal sekali. Dan ketika masuk SMA saya ingin melanjutkan ke sekolah film, namun saya tidak dapat melanjutkan karena biayanya cukup mahal,” ujar Joko, saat menceritakan tentang perjalanan karirnya di masa sekolah.
Pria lulusan ITB, Teknik Penerbangan ini sempat berfikir, dengan menjadi wartawan ia bisa bertemu dengan orang-orang besar di industri film. Namun tak semudah itu, ia harus menjalani hari-hari yang sangat membosankan dengan pekerjaannya menjadi wartawan yang harus meliput berita kriminal.
Dengan lika-liku perjalanannya menjadi wartawan, akhirnya Joko dipertemukan dengan Nia Dinata, saat bertugas untuk mewawancarainya. Joko pun menerima tawaran kerjasama untuk pertama kalinya menulis naskah film berjudul ARISAN yang di sutradarai oleh Nia Dinata.
Sampai saat ini nama Joko Anwar dikenal banyak oleh para sutradara-sutradara film ternama Indonesia. Joko Anwar juga sering bekerjasama untuk pembuatan beberapa film seperti Janji Joni, Kala, Fiksi, Modus Anomali dan lain-lain.
“Prinsip saya ketika ingin mencapai suatu keberhasilan, yaitu dengan GPS, yang artinya Goal, Planning dan Strategi. Prinsip ini selalu menjadi pegangan buat saya, karena dari GPS ini saya tahu tujuan hidup saya,” pungkasnya.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.