Liputan6.com, Jakarta Grand final One Pride MMA season 2 diwarnai pertarungan sengit empat atlet MMA Indonesia. Ajang bergengsi ini diselenggarakan pada Sabtu, (5/11/2016) di Britama arena Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta. Ajang ini sukses mengantarkan Ngabdi Mulyadi meraih gelar juara di kelas lightweight dan juga Suwardi di kelas flyweight championship. Sebagai hadiahnya, mereka berhasil membawa pulang uang tunai senilai 25 juta sekaligus 1 unit sepeda motor.
Baca Juga
Advertisement
Prestasi yang mereka capai tentunya bukan perkara mudah. Dibutuhkan persiapan yang matang untuk bisa mendapatkan gelar juara. Namun rata-rata dari mereka mempunyai masalah yang sama, yaitu dalam membagi waktu latihan.
Seperti yang dikatakan oleh Ngabdi Mulyadi, “Seorang atlit dan sebagai fighter ya tugasnya memang berlatih, jadi ya memang harus bisa membagi waktu berlatih, karena memang saya sudah nggak muda lagi. Punya kesibukan punya keluarga dan pekerjaan, jadi ya harus pinter membagi waktu,” ucap sang juara di kelas lightweight championship ini.
Dimas Pamungkas, jurnalis Campus CJ Liputan6 menemui mereka seusai pertandingan. Berikut wawancara denngan kedua juara One Pride MMA :
Kendala apa saja yang anda alami dalam mempersiapkan diri?
Ngabdi : Seorang fighter atau atlit, kalau memang kita sudah bisa membagi waktu ga ada masalah harusnya.
Suwardi : Saya sangat sulit untuk membagi waktu ya terutama untuk latihan. Saya juga harus urus anak saya, si kembar.
Apa saran yang bisa anda berikan agar dapat menjadi juara?
Ngabdi : Strategi dan stamina itu semua penting, stamina aja strategi ga ada ya percuma. Strategi komplit teknik bagus tapi stamina ga ada juga percuma. Buat saya kalo mau turun sebagai atlit stamina teknik dan strategi itu wajib dikuasai.
Suwardi : Tetap memperbaiki diri, jangan berpuas diri dan terus berlatih perbaiki kekurangan.
Apa manfaat lain yang kalian dapatkan dari acara ini?
Ngabdi : Kita memang ga munafik kalau dari penghasilannya ya. Tapi yang utama, dulu saya ga 100 persen mau ikut seleksi event ini, dulu saya keinginannya mendampingi adik-adik aja untuk mengikuti acara ini, tapi ya banyak ngobrol sama orang sasana diminta turun dulu lah kasih contoh ke adik-adik.
Suwardi : Sudah jadi tradisi kami ketika kami punya rejeki pasti kami sisihkan untuk yatim piatu. Saya juga sudah rencana dengan istri kalo jadi juara saya ingin pulang kampung dan memperbaiki rumah, rumah saya sudah bocor semua soalnya ha ha.
Seperti apa harapan anda dari acara ini kedepannya?
Ngabdi : Kita berdoa aja semoga ini langgeng ya, mungkin kalo untuk saya dengan faktor usia yang sudah 36 tahun ini paling tinggal berapa lama lagi sih ya. Tapi untuk anak muda dengan adanya acara ini bakat dan kemampuan mereka bisa tersalurkan.
Suwardi : Makin besar, dan saya pingin jenjang karir yang baik untuk para atlet karena saya denger dari wakil ketua umum kalo karir di one pride ini bakal go international.
Penulis
Dimas Pamungkas - Universitas Pancasila
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Viral, Polisi Ganteng Nge-Rap Lagu Tahu Bulat. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.