Kerambit, Senjata Tradisional Indonesia yang Mendunia

Tak hanya silat yang jadi bela diri populer dari Indonesia, kerambit sebagai salah satu senjata tradisional Indonesia pun mendunia.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 14 Okt 2016, 09:31 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2016, 09:31 WIB
Kerambit, Senjata Paling Berbahaya di Dunia Asal Indonesia
Sebuah senjata kecil tradisional asal Indonesia dinobatkan menjadi yang paling mematikan di dunia

Liputan6.com, Jakarta Kerambit, pisau genggam kecil berbentuk melengkung ini jadi satu dari senjata populer bela diri tradisional silat. Penggemar film Merantau pasti terpukau dengan adegan ketika Iko Uwais berlatih silek (silat) harimau, menggunakan kerambit.

Namun, tak hanya Iko yang menggunakan kerambit. Anggota US Marshall di Amerika Serikat pun mengakui efektifnya kerambit untuk senjata bela diri dan melumpuhkan lawan. Tak heran, kerambit menjadi senjata wajib anggota US Marshall.

"Kerambit itu pisau kecil yang bentuknya melengkung kayak kuku harimau. Yang saya tahu, senjata ini memang terinspirasi dari kuku harimau. Ada lubang di bagian pegangan pisaunya, besar lubangnya seukuran jari tangan manusia," kata Cahya Nugraha anggota Persatuan Gerak Badan Bangau Putih yang berada di bawah naungan IPSI Ikatan Persatuan Silat Indonesia (IPSI) kepada Liputan6.com.

Ia menambahkan, kerambit pada awalnya alat pertanian yang dirancang untuk memotong batang padi, membersihkan akar hingga mencongkel kelapa. Bagaimana kerambit akhirnya menjadi senjata? Simak video dan kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Kisah Horor yang Legendaris di SMA Tugu - Malang. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

Penulis: 

Dimas Pamungkas - Universitas Pancasila

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya