Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok ilmuwan dan pembuat acara mencoba merekam perilaku dari sekelompok monyet langur di Rajasthan, India. Di sana, mereka menyusupkan seekor monyet di luar kawanan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Yang tidak diketahui oleh monyet-monyet itu adalah monyet mungil yang disusupkan itu sebenarnya adalah robot. Robot pengintai replika monyet ditempatkan di tengah kawanan untuk mempelajari perilaku pembagian tugas mengasuh anak pada monyet langur.
Awalnya, semua berjalan lancar. Monyet-monyet itu mengira robot replika merupakan salah satu dari mereka. Beberapa ekor monyet dewasa mendekati robot replika itu, berusaha memeriksa dan mencoba memberi makan.
Kemudian, seekor monyet dewasa menggendong robot replika itu dan membawanya ke dalam pelukan. Menurut ilmuwan, perilaku tersebut merupakan salah satu cara monyet langur mengasuh anak.
Tiba-tiba, robot replika itu terlepas dari pelukan monyet tersebut. Robot replika itu jatuh berdebum ke tanah dan tak lagi bergerak namun kamera di matanya masih bisa merekam.
Monyet-monyet itu pun segera berlarian mencoba menyelamatkan 'monyet kecil' yang malang itu. Ada yang mendekapnya erat tapi karena tak juga bergerak, mereka memutuskan 'bayi monyet' itu telah tiada.
Saat itulah, suasana haru meruyak di antara kawanan monyet langur. Kawanan monyet itu memekik lirih seolah menyuarakan kesedihan mereka atas kepergian salah satu dari kawanan mereka.
Â
Monyet-monyet dewasa saling berpelukan dan menenangkan satu salam lain atas kematian 'monyet kecil' itu. Sementara monyet-monyet yang lebih muda berputar mengelilingi robot replika, menyentuh robot tersebut dan masih mencoba membangunkannya.
"Mereka bereaksi seakan itu kematian anak mereka sendiri. Ada rasa duka mendalam di antara satu sama lain," ujar narator.
"Kami merasakan keheningan yang tiba-tiba menyelimuti mereka. Semua keributan berganti menjadi kesedihan saat robot itu jatuh dan dikira mati," tutur produser Matthew Gordon seperti dilansir dari BBC dan Bored Panda.
Ya, rekaman tersebut menunjukkan hewan dalam komunitas satwa liar tak ubahnya manusia. Mereka memiliki rasa empati, duka, dan kehilangan bila salah satu dari kawanan itu tiada.
Melalui eksperimen tersebut, ilmuwan menyoba memahami bahwa hewan tak seperti apa yang kita pikirkan selama ini. Mereka juga bisa tersentuh, mereka juga memiliki perasaan untuk sesama.
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6