Asal Usul Baju Koko Tionghoa yang Diadaptasi Muslim Indonesia, Selamat Imlek 2025

Asal-usul baju koko berkaitan dengan pakaian tradisional etnis Tionghoa. Busana ini diadaptasi oleh umat Muslim Indonesia sebagai simbol identitas keagamaan yang dipadukan dengan nilai budaya lokal.

oleh Putry Damayanty diperbarui 29 Jan 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 08:30 WIB
Potret Bryan Domani Pakai Baju Koko, Curi Perhatian
Melalui unggahan di media sosial, Bryan Domani terbilang sering mengunggah berbagai kegiatannya. Tentu saja, penampilan kakak dari Megan Domani ini juga tak lepas dari sorotan. (Liputan6.com/IG/@bryandomani_bd_)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek 2025 segera tiba, membawa kemeriahan dan berbagai tradisi yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat etnis Tionghoa.

Sebagai salah satu perayaan terbesar di Indonesia, Imlek tidak hanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga semakin dipahami dan dihargai oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk umat Muslim.

Salah satu aspek menarik dalam perayaan ini adalah busana yang dikenakan, yang kini banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu baju koko.

Baju koko selama ini dikenal sebagai pakaian khas pria Muslim Indonesia, namun ternyata memiliki hubungan erat dengan tradisi busana Tionghoa.

Adaptasi ini sekaligus juga mencerminkan toleransi antarumat beragama dan keberagaman budaya di Indonesia yang dapat berinteraksi serta saling mengisi satu sama lain.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Asal Mula Baju Koko

Shio Imlek
Lentern imlek/unsplash/note thanun... Selengkapnya

Mengutip dari berbagai sumber, baju koko diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 silam. Pada masa itu masyarakat Tionghoa datang ke tanah Batavia memakai baju tersebut. Di kalangan mereka baju koko disebut sebagai baju Tui-Khim dan oleh masyarakat Betawi disebut dengan Tikim.

Hingga pada abad ke-20, masih banyak masyarakat pria Tionghoa yang ada di Indonesia memakai baju ini dengan celana longgar sebagai fashion sehari-hari. Namun sebaliknya, justru perlahan baju Tui-Khim sendiri mulai ditinggalkan oleh para peranakan Tinghoa muda dengan lebih memilih pakaian Eropa, seperti jas.

Kemudian, mengapa dinamai sebagai baju koko? Biasanya orang yang memakai baju Tui-Khim tersebut adalah engkoh-engkoh, yang mana sebutan itu dieja dalam bahasa Indonesia menjadi Koko. Selain itu tentunya kita juga tidak asing dengan pria Tiongkok yang dipanggil sebagai 'Koko'.

Evolusi Baju Koko Pria Muslim

Asal Mula Baju Koko yang Bikin Pria Muslim Ganteng Maksimal di Hari Lebaran
©Shutterstock.... Selengkapnya

Melansir dari laman dalamislam.com, baju koko telah lama dikenal sebagai pakaian khas bagi pria Muslim, yang identik dengan kegiatan keagamaan. Pakaian ini biasanya dipilih untuk momen-momen penting, seperti saat merayakan Lebaran, mengikuti kajian, atau beribadah di masjid.

Sebagai pakaian identitas, baju koko memiliki makna lebih dari sekadar fungsi pakaian, melainkan juga sebagai simbol keagamaan yang menunjukkan kedekatan dengan tradisi dan nilai-nilai Islam.

Seiring dengan perkembangan tren fashion yang semakin dinamis, baju koko pria pun kini turut mengalami perubahan. Hadir dengan desain yang tidak hanya folus pada kesederhanaan, tetapi juga mengusung konsep yang lebih modern dan elegan.

Meskipun begitu, baju koko tetap mempertahankan kesyar'ian-nya, sehingga tidak hanya cocok untuk kegiatan keagamaan, tetapi juga semakin populer dikenakan dalam acara-acara non-formal yang mengedepankan tampilan santai namun tetap sopan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya