Roro Sendari, Perpaduan Memukau Sulap dan Seni Teater

Pertunjukan ini mengisahkan Roro Sendari yang sudah lama tidak mendapat jodoh karena terhalang oleh reputasi Dewi Durga

oleh Sulung Lahitani diperbarui 26 Mar 2017, 10:35 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2017, 10:35 WIB
Roro Sendari, Perpaduan Memukau Sulap dan Seni Teater
Doc: Galeri Indonesia Kaya

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang Maret 2017, Galeri Indonesia Kaya menampilkan beragam pertunjukan karya kreator muda yang terpilih melalui program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia. Program ini merupakan program edukasi seni pertunjukan yang mencakup teori dan praktek dalam proses pembuatan seni pertunjukan yang didampingi oleh tiga orang mentor yaitu Yudi Ahmad Tajuddin, Eko Supriyanto dan Garin Nugroho.

Penikmat seni di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Sabtu (25/03/2017), dihibur dengan pementasan bertajuk Roro Sendari yang dipersembahkan oleh Semarang Magic Community. Komunitas sulap terbesar di Jawa Tengah ini mengisahkan Roro Sendari yang sudah lama tidak mendapat jodoh karena terhalang oleh reputasi ibunya, Dewi Durga yang dikenal sebagai seorang penyihir jahat.

Khawatir anaknya tidak akan mendapat jodoh selama hidupnya, Dewi Durga memutuskan mengadakan sayembara yang berbunyi siapa saja yang dapat menunjukan kesaktian sihirnya dan disukai oleh Roro Sendari, maka imbalan yang diperoleh adalah pewarisan ilmu Dewi Durga yang sekaligus akan dijodohkan dengan Roro Sendari.

Beberapa pemuda yang berasal dari negeri-negeri yang dikenal mempunyai penyihir-penyihir sakti ikut mendaftar sayembara ini. Berbagai macam aliran sihir, mereka tunjukan di hadapan Roro Sendari dan Dewi Durga hingga akhirnya terpilihlah satu pemuda pemenang sayembara ini.

Namun, permasalahan muncul ketika sang pemuda menolak untuk diwariskan ilmu sihir dari Dewi Durga. Merasa direndahkan, Dewi Durga mengutuk pemuda tersebut. Roro Sendari yang tidak rela pemuda tersebut dikutuk, memohon ampun kepada ibunya. Namun apa mau dikata, kutukan sudah terlanjur diucapkan dan semua diserahkan kepada Sang Maha Kuasa.

Semarang Magic Community berdiri sejak 27 Juni 2010 dan diketuai oleh Zulfa Fahmy, seorang pesulap sekaligus dosen di salah satu Universitas di kota Semarang. Semua aliran sulap bisa masuk dalam komunitas ini, mulai dari aliran klasik, fakir, mentalis, ilusi, dan lain sebagainya. Bersama pesulap-pesulap Solo dan Jogjakarta, Semarang Magic Comunity membetuk JOGLOSEMAR, sebuah wadah para pesulap Jogja, Solo, dan Semarang.

“Komunitas ini merangkul para pesulap dari Semarang dan sekitarnya yang berasal dari berbagi usia, mulai yang berusia muda sampai berusia lanjut. Berbagai macam kegiatan sudah pernah kami lakukan, mulai dari pertunjukan rutin tiap minggu sampai dengan acara-acara insidental semacam penggalangan dana untuk amal,” ujar Zulfa Fahmy yang merupakan ketua dalam komunitas ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya