Liputan6.com, Fahraj - Badai pasir di Iran baru-baru ini telah menguak kota kuno yang selama ini terkubur. Analisis awal menunjukkan bahwa kota tersebut berasal dari Abad Pertengahan Islam (661-1508 M) namun bisa jadi lebih tua lagi.
Baca Juga
Advertisement
Menurut laporan, pihak berwenang di Provinsi Kerman, Iran, tak ingin temuan tersebut berada dalam bahaya. Penjagaan militer pun diperketat di lokasi itu untuk menjaganya dari penjarahan.
Berdasarkan studi pendahuluan dari para ahli di Iran's Cultural Heritage, Handicrafts, and Tourism Organization (CHTHO), terungkap bahwa situs tersebut bisa jadi sisa-sisa sebuah kota bersejarah. Situs itu terungkap saat badai pasir pada Maret 2017 menunjukkan pot tanah liat yang terkubur.
"Tim arkeolog telah dikirim ke Fahraj untuk menentukan apakah situs tersebut dulunya adalah sebuah necropolis atau penghunian," kata direktur CHTHO, Mohammad Vafaei seperti dilansir dari Ancientcode, Kamis (20-04-2017).
Arkeolog dari organisasi tersebut akan memeriksa benda-benda yang ditemukan di lokasi serta reruntuhan untuk mengetahui keunikan dari kompleks tersebut. Luas kompleks situs itu sendiri mencapai 5.000 meter persegi.
Seperti dilaporkan oleh Tehran Times, wilayah Fahraj telah lama menjadi tempat bagi situs budaya. Wilayah tersebut juga menjadi rumah bagi situs wisata dan situs sejarah, termasuk bazaar, masjid, dan kafilah.
Â
"Kita tak dapat mengatakan suatu daerah bersejarah hanya karena penemuan beberapa benda karena mungkin terbawa dari daerah lain. Terlebih, tidak ada data yang tepat mengenai usia dan sejarah benda-benda tersebut," tambah Vafaei.
Kantor CHTHO telah meminta bantuan dari Lembaga Penelitian Warisan Budaya dan Pariwisata dengan harapan daerah tersebut dapat dimasukkan dalam Daftar Warisan Nasional. Tentunya setelah studi dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari peninggalan tersebut.
Menariknya, situs kuno itu bukanlah yang pertama. Fahraj dan Rigan di Kerman adalah rumah bagi banyak situs kuno. Beberapa situs juga ditemukan di wilayah tersebut baru-baru ini karena banjir dan tengah dianalisis oleh para ahli.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6