Parsel Lebaran untuk Tegar, Bocah Yatim Piatu di Kiaracondong

Tegar (5), seolah nama itu adalah nasib yang harus ia terima sepanjang hidupnya.

oleh Karmin Winarta diperbarui 12 Jun 2017, 16:31 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2017, 16:31 WIB
Parcel Lebaran untuk Tegar, Bocah Yatim Piatu di Kiaracondong
Foto: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Tegar (5), seolah nama itu adalah nasib yang harus ia terima sepanjang hidupnya. Sejak lahir, ia telah mengalami kehidupan yang pahit.

Saat berusia tujuh hari, ibunya lari dari rumah dan meninggalkannya. Ia dibesarkan oleh bapak, nenek, dan kakek dari pihak ayahnya. Saat berusia satu tahun, ayah Tegar mengalami stroke. Di usia 3 tahun, ayahnya meninggal dunia. Setahun sebelumnya, ibu Tegar meninggal dunia. Sejak itu Tegar pun menjadi anak yatim piatu.

Nenek dan kakeknya merawat Tegar dengan penuh kasih sayang. Mereka kini hidup di rumah berukuran 2,5 X 6, selain kasih sayang dari nenek dan kakeknya dia pun banyak mendapatkan perhatian dari para tetangga.

Terkadang saat mendapat uang dari para tetangga, Tegar langsung memberikannya kepada nenek untuk modal kakeknya yang berjualan balon di sekolah-sekolah.

Menurut neneknya yang disampaikan kepada Rumah Yatim, utang yang dimilikinya kepada rentenir sebesar Rp 1.500.000, setiap bulan ia harus membayar Rp 250.000 sedangkan penghasilan kakek setiap harinya tidak menentu.

Rumah Yatim Jawa Barat bertemu dengannya dalam acara pembagian parsel Lebaran yang dilakukan dari rumah ke rumah di Jl Lemah Hegar RT 05 RW 04 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong.

Saat tim kesana terlihat sebuah rumah yang sangat kecil, setelah masuk tim pun duduk di ruang tamu yang hanya muat 3 orang berdesakan. Terlihat pembatas ruangan, yakni rak baju yang sudah kusam menghalangi antara kamar dan dapur yang sengaja dibuat bersatu karena sempitnya lahan.

Sesuai maksud dan tujuan, Rumah Yatim langsung memberikan parsel Lebaran dan uang tunai kepada Tegar yang saat itu sedang duduk disamping neneknya.

Mendengar kisah Tegar dari neneknya, Rumah Yatim berencana akan mengangkat Tegar menjadi anak asuh mukim yang tinggal di asrama. Namun, nenek dan kakeknya masih berat menerima tawaran tersebut. Jika masih keberatan, rencananya Tegar akan dijadikan anak asuh non-mukim.

Dengan rasa hormat dan terima kasih, nenek Tegar mengungkapkan perasaannya kepada pihak Rumah Yatim. “Terima kasih sudah memberikan perhatian kepada cucu saya, semoga Rumah Yatim bisa terus membantu kami.” Papar nenek Tegar yang melihat rona bahagia Tegar saat menerima parsel lebaran.

Penulis:

Sinta Guslia

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya