Liputan6.com, Jogjakarta - Pada era modern ini, para petani Indonesia masih menanam benih jagung dengan menggunakan metode konvesional yang membutuhkan banyak tenaga dan operator (manusia), serta tidak ergonomis. Maka dari itu, diperlukan terobosan baru dalam bidang teknologi yang mampu menanam benih jagung secara cepat dan praktis, tapi memiliki keefisienan yang lebih tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Melihat kondisi ini, lima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam tim program kreativitas mahasiswa bidang karsa cipta menciptakan alat penanam jagung empat jalur sekaligus penebar pupuk yang disebut Foli-Bear (Four-Line Bean Grower).
Foli-Bear sendiri termasuk salah satu karya yang lolos didanai KEMRISTEKDIKTI pada tahun 2017, dengan judul “Foli-Bear (Four-Line Bean Grower): Inovasi Penanam Biji Jagung Empat Jalur Berbasis Electric Bicycles yang Efisien di Lahan Pertanian.”
“Alat ini merupakan terobosan terbarukan yang dapat menanam benih jagung empat jalur sekaligus memberi pupuk dalam waktu yang bersamaan. Jadi, ya sekali alat ini jalan langsung empat jalur tertanami benih dan diberi pupuk. Pupuk ditebar dengan batas tiga sampai empat cm di sekitar benih,” kata M. Garin Alkautsar Rozid, ketua tim PKM.
Selain Rozid yang merupakan mahasiswa Jurusan Elektro 2016, empat anggota lainnya yaitu Muthiyana Maisaroh Elektro 2016, Jannah Robiah Nur Rahayu Elektro 2016, Saarah Sabrina Bazliah Sipil dan Perencanaan 2016, dan Lailaturrahmi Ramadhani Boga 2015 di bawah bimbingan dosen Muhfizaturrahmah, S.T., M.Eng.
Foli-Bear sendiri memiliki empat fungsi, yaitu melubangi tanah, menabur benih dan pupuk, menutup lubang yang telah diberi benih, dan mengatur jarak dan lebar tanam. Keempat fungsi tersebut dirancang dalam sebuah alat dengan sistem knock down, sehingga dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan saat penanaman.
“Komponen utama alat ini sebenarnya motor brushless DC, energi listrik dan controller,” tambah Muthia.
Adapun kelebihan Foli-Bear dibandingkan dengan metode konvesional petani yang terletak pada segi keefektifannya. Kelebihan itu di antaranya menciptakan metode tanam yang efektif, ramah lingkungan, hemat bahan bakar dan tenaga, efisien waktu, dan penanaman cepat.
“Dengan adanya alat ini, kami mengharapkan para petani jagung tidak lagi mengeluh pegal linu ketika melakukan penanaman benih jagung pada lahan yang luas,” tutup Garin.
(ul)
Pengirim:
Garin Alkautsar R
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.