Liputan6.com, Jakarta - Ketimbang membiarkan waktu terbuang menghadapi kemacetan, Benjamin Munich lebih memilih untuk berenang menuju rumahnya. Setiap hari, ia menempuh jarak hingga 2 kilometer di sepanjang Sungai Isar.
Baca Juga
Advertisement
Pria asal Munich, Jerman, ini akan mengemasi laptop, jas, dan sepatu ke tas anti-air, mengikat ke punggungnya, baru memulai perjalanan.
"Saya pulang kerja bukan dengan bus, bukan dengan mobil, tapi dengan berenang di sungai," ujarnya seperti dikutip dari BBC.
Ia mengungkapkan rasa frustrasinya atas jalanan yang sibuk dan macet. Menurut dia, dengan berenang, justru ia lebih cepat dan lebih santai.
Tas penyimpanan yang tahan air membantu Benjamin mengapung dan dapat berfungsi sebagai pelampung penyelamat. Tentunya, sebelum berenang, Benjamin mengecek terlebih dahulu permukaan air, kecepatan arus, dan suhu air. Hal ini penting untuk keselamatannya.
"Sesekali, orang akan melihat ke bawah jembatan, tertawa atau bertanya apa yang sedang saya lalukan. Saya pun menjelaskan kalau ini cara saya pulang kantor."
Benjamin mengaku, ide berenang pulang dari kantor datang setelah ia mengetahui Sungai Isar dulunya digunakan sebagai jalur transportasi selama lebih dari 150 tahun. Karena kini tak ada lagi yang menggunakan rakit untuk melalui Isar, ia pun merasa aman berenang di sungai tersebut.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6