Selain Jago Menjelajah Alam, Anggota Pramuka Juga Hebat Ramu Obat

Pramuka terbaik dari tiap provinsi Indonesia ikuti lomba meramu obat dalam Lomba Tingkat Lima (LT-V) Gerakan Pramuka.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 17 Okt 2017, 10:32 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 10:32 WIB
Pramuka Adakan Lomba Ramu Obat Tradisional
Pramuka Adakan Lomba Ramu Obat Tradisional

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Pramuka terkenal dengan kemampuan penelusuran serta bertahan hidup di alam liar. Sebut saja mencari makan, membaca kompas dan peta, serta meramu obat dari bahan tradisional ketika menderita sakit di alam.

Bahkan, untuk kemampuan meramu obat tradisional ini juga tak perlu diragukan lagi. Buktinya dapat dilihat dalam Lomba Tingkat Lima (LT-V) yang diselenggarakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 22-28 Oktober 2017 di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur.

Dalam lomba ini, setiap regu diminta membuat ramuan tradisional dari bahan-bahan alami, baik tumbuh-tumbuhan maupun buah-buahan. Ramuan itu difungsikan sebagai obat penyakit ringan seperti demam, flu, pilek, luka bakar, dan lain-lain. 

“Yang akan dinilai dari bahan-bahan bakunya, tingkat kesulitan proses pembuatannya, keunikan, serta khasiatnya”, ujar Wakil Ketua Kwarnas Bidang Organisasi dan Hukum, Kodrat Pramudho di Jakarta, Minggu, 15 Oktober 2017.

Selain itu, peserta yang membawa bahan atau jenis tanaman langka dan khas atau mampu menciptakan resep baru, akan mendapat nilai tambah. Namun, cara membuat obat harus secara tradisional, tanpa bantuan teknologi. Lomba meramu obat ini dinilai oleh ahli farmasi.

Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menjelaskan, peserta yang mengikuti LT-V adalah Pramuka-Pramuka terbaik dari seluruh Provinsi di Indonesia. Mereka tidak hanya berlomba, tetapi juga merekatkan solidaritas sebagai Kader Pancasila dan perekat NKRI.

“Lebih dari kompetisi, LT-V ini mempertemukan anak-anak muda terbaik di Indonesia dengan tujuan meningkatkan interaksi, mendorong kerjasama di antara mereka, sehingga peran Pramuka sebagai kader Pancasila dan perekat NKRI semakin meningkat,” kata Adhyaksa Dault di Jakarta.

Dia menambahkan, LT-V juga menjadi wahana mempraktikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, seperti musyawarah, gotong-royong, dan lain-lain. Bukan hanya teori, peserta akan langsung mempraktikkannya di lapangan.

LT-V sendiri menjadi salah satu kegiatan paling bergengsi yang diselenggarakan Kwarnas Gerakan Pramuka. Peserta yang bisa mengikuti lomba ini adalah Regu Penggalang (usia 11-15 tahun) yang menjuarai LT-I (tingkat Gugus Depan), LT-II (tingkat kecamatan), LT-III (tingkat kota/kabupaten), dan LT-IV (tingkat provinsi).

“Bisa dilihat di lapangan, regu yang datang ke LT-V bukan regu yang baru dibentuk. Mereka adalah regu yang telah teruji dalam LT-I, LT-II, LT-III, LT-IV,” jelasnya.

Kegiatan yang mengusung tema “Persaudaraan, Mandiri, Prestasi” diibaratkan sebagai “Piala Dunianya” Gerakan Pramuka. Setiap Kwarda mengirimkan regu putra dan putri terbaik dengan delapan anggota pada masing-masing regu.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya