Kondisi Langka, Gadis Ini Alergi Air Mata dan Rambutnya Sendiri

Kondisi langka membuat seorang perempuan mengalami alergi terhadap air matanya sendiri dan rambutnya yang tumbuh.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 12 Jan 2018, 16:01 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2018, 16:01 WIB
Kondisi Langka, Gadis Ini Alergi Air Mata dan Rambutnya Sendiri
Natasha Coats (Barcroft Images)

Liputan6.com, Inggris - Kondisi langka membuat seorang perempuan dari Nottingham, Inggris mengalami alergi terhadap air matanya sendiri, rambutnya yang tumbuh, perubahan cuaca dan banyak makanan.

Natasha Coats memiliki gangguan imunologi yang disebut Mast Cell Activation Syndrome (MCAS) yang menyebabkan gejala alergi parah karena sel mast bereaksi berlebihan terhadap pemicu makanan atau cuaca.

Melansir Online Daily, perempuan berumur 22 tahun itu mengatakan bahwa alergi yang dialaminya sangat menyiksa. Ketika rambutnya tumbuh, kulit kepalanya mulai melepuh. Saat dia nangis, air mata akan menyebabkan ruam merah di wajahnya.

"Sel-sel di tubuhku bereaksi tidak tepat. Jadi misalnya, saya makan sesuatu yang saya alergi, itu akan melepaskan terlalu banyak zat kimia. Reaksinya pun beragam. Mereka bisa menjadi apa saja, gatal, sangat lelah atau bisa mengancam hidup seperti lidah dan tenggorokan yang membengkak," kata Natasha kepada Barcroft TV.

Natasha menambahkan bahwa dia tidak dapat melakukan sebagian besar hal yang dilakukan orang lain seusianya.

"Saya alergi terhadap segala hal. MCAS mempengaruhi setiap bagian dari hidup saya. Dari apa yang saya makan, di mana saya tidur, produk apa yang saya gunakan, tempat yang saya lalu dan orang-orang yang berinteraksi dengan saya," kata dia.

Sejak Umur 18 Tahun

Kondisi Langka, Gadis Ini Alergi Air Mata dan Rambutnya Sendiri
Natasha Coats dan ibunya (Barcroft Images)

Kondisi langka itu mulai dirasakan saat dia berumur 18 tahun. Menjelang akhir 2012, ia mulai mengalami reaksi alergi terhadap buah. Bibirnya akan melepuh dan terasa gatal.

"Sejak saat itu saya diberi tahu bahwa saya mengalami reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa," ucap Natasha.

Kini Natasha tengah mencoba meningkatkan kesadaran akan MCAS dan bagaimana hal itu mempengaruhi penderitanya. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat mengakui bahwa tidak semua kecacatan terlihat.

"Saya pikir banyak orang tidak melihat saya sebagai penyandang cacat. Saya memang tidak terlihat sakit dan tak terlihat cacat. Orang menganggap cacat sebagai anggota tubuh yang hilang atau ada di kursi roda," tutupnya.

Kini Natasha tetap bersikap positif dan ingin menjadi panutan bagi orang-orang yang memiliki kondisi serupa dengannya.

(Ul)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya